Lihat ke Halaman Asli

Fatih Adri

Freelance Writer

Mereka yang Terbunuh Oleh Tangan Jahanam Masyarakat

Diperbarui: 16 Oktober 2019   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulli, Credit : Kapanlagi.com

Senin, 14 Oktober 2019. Dunia Kpop diguncang dengan berita kematian Choi Jin ri atau lebih dikenal sebagai Sulli. Mantan personel girlband f(x) tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa oleh manajernya di lantai dua apartemennya pada senin sore. 

Polisi setempat mengatakan bahwa sang manajer sudah tidak bisa menghubungi Sulli sejak 13 Oktober 2019 lalu. Penyebab kematiannya diduga karena bunuh diri akibat depresi yang amat berat. Meski tidak menemukan surat kematian, polisi medapatkan catatan-catatan berisi curahan hati dari pelantun soundtrack drama Goblin tersebut. 

Selama ini Sulli diketahui selalu mendapat beragam serangan dan komentar negatif di media sosialnya. Di kala Sulli memposting sesuatu, di situlah nyinyiran netizen berkumandang. Sejak berpacaran dengan Choiza, rapper asal Korea Selatan, nama Sulli seperti tidak bisa lepas dari komentar negatif. Para netizen Kpop tersebut seperti tidak bisa menerima kebebasan idolanya. Mereka hanya menuntut kesempurnaan dari sang bintang. 

Sebelumnya di suatu acara di TV Korea Selatan, Sulli pernah mengatakan bahwa ia memiliki gangguan panik dan fobia sosial. Sejak berita kematiannya beredar, sejumlah video live stream di Instagramnya kembali mencuat. Salah satunya adalah saat ia tersenyum kecil sambil berkata 

"Aku bukan orang jahat. Kenapa kalian berbicara jelek tentang aku? Beri tahu aku satu hal yang membuatku pantas diperlakukan seperti ini."

Selain itu, ada juga video live stream dimana ia hanya menangis di depan kamera. Tanpa berkata apapun. Dari sini bisa terlihat betapa sakit perasaannya saat itu. 

Sulli memang bukan satu-satunya korban dari tangan jahanam netizen. Sebelumnya ada Megan Taylor Meier, seorang gadis yang belum genap berusia 14 tahun yang tinggal di Missouri, Amerika Serikat. Sama seperti Sulli, ia memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri  pada 17 Oktober 2006 lalu, beberapa minggu sebelum hari ulang tahunnya. 

Setelah diusut, polisi mengetahui bahwa bunuh diri tersebut dilakukan karena Megan merasa depresi berat setelah dipermalukan di dunia maya oleh Lori Drew, ibunda dari kawan sekolahnya.

Megan Taylor Meier. Credit : findagrave

Ada pula Amanda Michelle Todd.  Gadis kelahiran 27 November 1996 ini melakukan  juga menggantung dirinya sendiri pada tanggal 10 Oktober 2012 di kediamannya, di Port Coquitlam, British Columbia, Kanada. Bukan hanya via internet, Amanda juga mendapat bully secara langsung oleh teman-teman sekolahnya. 

Bahkan meski ia telah pindah sekolah, bully tersebut tetap tidak hilang. Akhirnya, pada 7 Oktober 2012, ia mengunggah video ke Youtube berjudul "My Story: Struggling, bullying, suicide and self harm",  yang berisi curhatan mengenai penderitaan yang ia alami. Sebelum akhirnya ia mengakhiri hidupnya sendiri.

Amanda Michelle Todd, Credit : Pinterest

Seolah tak memandang gender, cyberbullying juga menimpa remaja lelaki bernama Jamey Rodemeyer. Ia merupakan seorang aktivis anti homophobia dan seorang gay. Jamey dikenal sebagai sosok yang sering memperjuangkan kesadaran anti homophobia melalui YouTube dan Formspring-nya. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline