Selasa, 12 April 2022
Oleh : Fatichatin Nabila (Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)
Dosen: Meilan Arsanti, M.Pd.
Grobogan -- pada Selasa (12/04/2022), seorang gadis berusia 16 tahun disetubuhi ayah tirinya berulang kali. Remaja asal kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah, ini depresi hingga keluar dari sekolah. gadis berusia 16 tahun itu tidak berani melawan karena mendapatkan ancaman.
Gadis berusia 16 tahun tersebut telah tercatat sudah tiga bulan tidak masuk sekolah karena kondisi psikis yang tidak stabil. Ayah kandung korban mengatakan bahwa putrinya sudah lebih dari setahun tinggal dengan ibu kandung dan ayah tirinya di Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan.
Namun, Ayah kandung korban merasa janggal karena pada januari lalu, datang kerumah ayah kandung dalam kondisi ketakutan. Korban memilih tinggal dirumah ayah kandungnya di kecamatan Kedungjati, Grobogan.
Karena perubahan perilaku korban dan berdiam diri tidak mau sekolah. Kemudian Damsiri sang ayah korban mendesak gadis tersebut dan si anak menceritakan kejadian itu, kemudian ayah kandung langsung melakukan visum untuk mendapatkan bukti untuk melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat.
Tetapi tidak ada tanggapan dari kepolisisan setempat. Ayah kandung terus melaporkan kejadian itu sebanyak 4 kali tetapi masih saja tidak ada tanggapan dari pihak kepolisian. Anak gadis tersebut ikut ibunya tinggal di rumah ayah tirinya di desa Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, sejak tinggal di rumah ayahnya, korban mengalami pelecehan.
Pelecehan Antara anak dengan ayah tirinya bermula dari ayah tiri yang menjenguk anak di pondok dengan alasan mengambil baju dirumah ayah tirinya, tetapi sang anak menyuruh ayah tirinya untuk mengambil sendiri namun ayah tiri memaksa sang anak mengikutinya untuk mengambil baju.
Tanggapan ayah kandung ketika mendapat laporan dari sang anak yaitu "kok bisa sampai terjadi keadian itu?, kemudian sang ayah bertanya berapa kali kamu disetubuhi ayah tirimu?" kemudian sang anak menjawab "tidak tau pak, soalnya tidak bisa dihitung"
sang ayah menjawab " berarti sampai berkali -- kali, kalau tidak bisa terhitung, sampai segitu teganya kok sampai berkali - kali" sang ayah kandung mengeluarkan air mata ketika mendapat laporan dari anak kandungnya.