Lihat ke Halaman Asli

#Ramadhan

Diperbarui: 19 Mei 2018   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedikit terniang dikepala

Mengapa, tanyaku

Tak tau apa yang mengganggu

Aku tak mau bulan ini bak menjadi kelabu

Ramadhan... 

Bulan yang identik dengan lomba lomba 

Bulan pahala berlipat ganda

Kewajiban menjadi keseharian

Sunnah menjadi kebutuhan

Ibadah tiada mungkin ditinggalkan

Malam yang lebih baik daripada seribu bulan 

Sungguh hebat bulan ini

Bulan ramadhan 

Merugi insan yang meninggalkan 

Namun.. 

Wahai kamu sekalian 

Janganlah itung itungan

Janganlah berjual beli pada tuhan

Sekarang orang bumi banyak kalkulasi

Hanya mementingkan diri sendiri 

Tak ada rasa ikhlas

Hanya meminta balas

Pahala pahala dan pahala 

Surga surga surga

Takut akan neraka

Tuhan Mu kemana? 

Cara pandang 

Memang 

Harus ditata

Sedemikian rupa

Penting, yang namanya logika

Sarana paling utama 


Lampung, 17 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline