Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama. Istilah disabilitas berasal dari Bahasa inggris yaitu different ability yang artinya manusia memiliki kemampuan yang berbeda. Ada juga beberapa pengertian penyandang disabilitas dari beberapa sumber :
- Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, penyandang cacat/disabilitas merupakan kelompok masyarakat rentan yang berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.
- Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, penyandang cacat/disabilitas digolongkan sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial.
- Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat menganggu atau merupakan rintangan dan hamabatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari, penyandang cacat fisik; penyandang cacat mental; penyandang cacat fisik dan mental.
Disabilitas Fisik
Kelainan Tubuh (Tuna Daksa)
Tuna daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan (kehilangan organ tubuh), polio, dan lumpuh
Menyandang tuna daksa bukan berarti kondisi fisik menurun, penyandang tunda daksa juga dapat mengembangkan keterampilan/bakat dalam dunia olahraga dan berprestasi. Indonesia memiliki wadah keolahragaan penyandang cacat yaitu National Paralympic Committee Indonesia yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi penyandang cacat di Indonesia maupun ajang Internasional.
Salah satu cabang olahraga yang memperjuangkan hak penyandang tuna daksa adalah cabang olahraga basket, Indonesia sendiri memiliki tim Basket Tuna Daksa yang sudah berpartisipasi mengikuti kejuaraan tersebut.
Asian Para Games 2018
Donald Putra Santoso ditunjuk sebagai kapten tim yang terdiri dari 12 pemain, tanpa bekal teknik basket apapun, para atlet basket kursi roda memulai semuanya dari nol. masih kurang peminat dan dukungan terhadap olahraga bagi penyandang disabilitas cukup merepotkan proses seleksi. Meski begitu, mulai Januari 2018, sebanyak 12 pemain yang terdiri dari berbagai kota di Indonesia berhasil dikumpulkan. Dengan kesadaran lebih di masyarakat terkait olahraga untuk disabilitas ini, Donald Santoso berharap minat terhadap olahraga ini meningkat. Dari sana, dia meyakini akan lebih banyak pemain potensial yang dapat dimiliki Timnas Indonesia. Target utamanya adalah menambah kepercayaan diri dan menumbuhkan minat di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H