Lihat ke Halaman Asli

Mengendalikan Risiko dalam Setiap Kegiatan Perusahaan, dengan Tujuan untuk Memperoleh Efektivitas dan Efisiensi yang Lebih Tinggi

Diperbarui: 7 Mei 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

djpb.kemenkeu.go.id

Proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko yang terkait dengan setiap kegiatan operasional. Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi dalam operasional perusahaan. Dalam konteks ini, efektivitas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sedangkan efisiensi berarti mencapai tujuan tersebut dengan biaya yang minimal dan sumber daya yang efektif digunakan.

Pengertian Manajemen Risiko

Menurut Herman Darmawi (2006), manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Risiko dalam perusahaan dapat berasal dari berbagai sumber dan memiliki berbagai jenis, seperti risiko kredit, risiko operasional, dan risiko lingkungan. Risiko ini dapat berpotensi mengganggu operasional perusahaan dan mengakibatkan kerugian keuangan atau reputasi.

Tantangan

  1. Keterbatasan Sumber Daya: Perusahaan sering menghadapi keterbatasan sumber daya, seperti biaya, waktu, dan tenaga kerja, yang dapat membatasi kemampuan mereka dalam mengendalikan risiko.
  2. Kompleksitas Risiko: Risiko dapat memiliki kompleksitas yang tinggi, dengan berbagai faktor yang terkait dan interaksi yang kompleks, membuatnya sulit untuk dianalisis dan dikendalikan.
  3. Keterbatasan Informasi: Informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat dapat mempengaruhi keputusan manajemen risiko dan mengakibatkan kegagalan dalam mengendalikan risiko.
  4. Keterbatasan Komunikasi: Komunikasi yang tidak efektif antara bagian-bagian organisasi dapat menyebabkan kegagalan dalam mengendalikan risiko, terutama jika informasi tidak disebarkan secara tepat dan waktu.
  5. Keterbatasan Keterampilan: Keterampilan manajemen risiko yang tidak memadai dapat mengakibatkan kegagalan dalam mengendalikan risiko, terutama jika manajer tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menghadapi risiko yang kompleks.

Tahapan

  1. Penetapan Konteks: Tahapan ini melibatkan definisi tujuan dan strategi perusahaan yang relevan dengan proses pengelolaan risiko. Proses ini memastikan bahwa perusahaan memiliki pemahaman yang jelas tentang risiko dan potensi dampaknya.
  2. Penilaian Risiko: Tahapan ini melibatkan identifikasi dan penilaian risiko yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Risiko harus diidentifikasi, dianalisis, dan dievaluasi berdasarkan probabilitas terjadinya dan dampak yang mungkin terjadi.
  3. Penanganan Risiko: Tahapan ini melibatkan pengembangan dan implementasi strategi pengelolaan risiko yang efektif. Strategi ini harus berdasarkan analisis risiko dan tujuan perusahaan.
  4. Pengukuran Risiko: Tahapan ini melibatkan pengukuran risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis. Pengukuran ini membantu dalam menentukan tingkat risiko dan memprioritaskan risiko yang perlu ditangani.
  5. Pengendalian Risiko: Tahapan ini melibatkan pengendalian risiko yang telah ditangani. Pengendalian ini melibatkan implementasi strategi pengelolaan risiko yang telah dipilih dan pengawasan untuk memastikan bahwa risiko tidak terjadi atau dapat diatasi jika terjadi.
  6. Evaluasi dan Pengembangan: Tahapan ini melibatkan evaluasi proses pengelolaan risiko dan pengembangan strategi yang lebih efektif untuk menghadapi risiko yang kompleks dan berubah.

Peluang

Peluang dalam mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi sangat besar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen risiko sangat penting:

  • Meningkatkan Ketahanan Organisasi: Manajemen risiko membantu perusahaan dalam membangun ketahanan organisasi terhadap risiko yang dapat mengganggu operasional, seperti bencana alam, perubahan pasar, atau perubahan kebijakan. Dengan demikian, perusahaan dapat tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan
  • Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya: Manajemen risiko membantu perusahaan dalam mengurangi gangguan atau kegagalan yang disebabkan oleh risiko, sehingga sumber daya organisasi dapat digunakan secara lebih efektif
  • Menjaga Kelangsungan Operasional: Manajemen risiko membantu perusahaan dalam menjaga kelangsungan operasional dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mengancam kontinuitas kegiatan bisnis
  • Meningkatkan Reputasi: Manajemen risiko membantu perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan reputasi organisasi dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat membahayakan citra dan kepercayaan pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya
  • Mengurangi Biaya: Manajemen risiko dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kerugian yang diakibatkan oleh risiko, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi operasional
  • Meningkatkan Efektivitas: Manajemen risiko membantu perusahaan dalam meningkatkan efektivitas operasional dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mengganggu operasional, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif
  • Meningkatkan Efisiensi: Manajemen risiko membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi gangguan atau kegagalan yang disebabkan oleh risiko, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dengan biaya yang lebih efektif



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline