Obyek Wisata Pagat Batu Benawa Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah Propinsi Kalimantan Selatan memiliki ragam pesona, selain pesona air sungai jernih dan bebatuan uniknya juga tantangan mendaki bukit batu bini jadi daya tarik sendiri bagi pengunjung dari lokal hingga dari luar daerah baik di hari biasa maupun hari libur.
Pengunjung Dani menuturkan dengan menempuh jarak 7 kilometer dari Kota Barabai menuju obyek wisata taman wisata pagat, dia dan teman-temannya telah berniat menikmati pemandangan kota Barabai dari Puncak bukit sekaligus berolahraga mendaki bukit batu bini,puncak bukit batu bini yang lebih dikenal dengan “Puncak Sarigading”.
Untuk mendaki bukit tentunya dibutuhkan stamina tenaga yang cukup, walaupun telah tersedia ratusan anak tangga yang memudahkan pengunjung untuk naik namun rasa penat dan mandi keringat akan dirasakan apalagi bagi mereka yang jarang berolah raga dan beraktifitas berat.
Mencapai puncak bukit membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit, dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian karena tangga dari semen dan bebatuan apalagi sesudah hujan terkesan licin begitupun apabila hampir sampai ke puncak anak tangga hanya terbuat dari kayu ulin dilengkapi sisi kiri kanannya dengan pegangan.
Demi keselamatan hendaknya mendaki tangga dilakukan lebih dari satu orang dan didampingi orang tua Karena tinggi bukit lumayan tinggi, setelah sampai di puncak kerja keras dan keringat kita akan terbayarkan dengan pemandangan indah membentang, dari hijaunya bentang pegunungan meratus, pemandangan jalan Batu Benawa dan kota Barabai dari Atas yang mempesona.
Begitupun semilir angin khas pegunungan dingin menyejukkan badan, dan di puncak bukit Sarigading tersedia pondokan kecil tempat beristirahat sejenak seraya menikmati pemandangan alam di hiasi bebatuan sekeliling puncak kokoh menatap langit.
Sementara Pengunjung Ahmad menyatakan puas dapat mendaki puncak sarigading dan tidak lagi sekedar mendengar cerita dari mulut ke mulut pesona asrinya alam Kabupaten HST, namun disayangkannya kebersihan tempat dari bawah hingga puncak tercemari oleh ulah tangan jahil dengan coretan-coretan di dinding, sampah bekas makanan dan botol berserakan di beberapa sudut.
“Begitupun diharapkan demi keamanan selayaknya agar tangga yang terbuat dari kayu ulin bisa diperbaiki karena telah termakan usia, posisi tangga yang terkesan sempit dan perlunya pengawasan dari petugas setempat terhadap pengunjung yang naik ke atas agar tidak dijadikan ajang pacaran atau berbuat yang tidak-tidak”,katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H