Wisata Kebun Rambutan Milik H Radiansyah yang bertempat di Layuh Kalibaru RT. 6 RK. 3 Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Propinsi Kalimantan Selatan, ramai dikunjungi warga baik lokal hinggal luar daerah pada saat musim buah.
H Radiansyah menjelaskan wisata kebun rambutan miliknya yang dirintis dari tahun 1993 memiliki luasan 1 hektar dengan pohon rambutan yang lebat berbuah sekitar 200 batang dibuka untuk umum dari pagi jam 08.00 hingga jam 17.20 WITA.
Jenis-jenis rambutan yang wisata kebun rambutannya beragam ragam varietas dengan memiliki rasa yang berbeda dan khas pula tentunya seperti Varietas Garuda, Zainal Mahang, Antalagi, Batuk, Timbul, Binjai, petrok hingga Rapiah.
Pengunjung yang datang baik sendiri, mengajak keluarga ataupun rombongan dipersilahkan untuk menikmati rambutan manis dengan ragam cita rasa dengan cukup membayar satu orang Rp. 5.000,- dan apabila pengunjung berniat hendak membawa rambutan untuk oleh-oleh dihitung Rp. 1.000,- untuk sepuluh biji rambutan.
“Wisata kebun rambutan kami dua tahun sebelumnya tidak berbuah sehingga ketika di akhir 2011 ini berbuah dari mulut ke mulut warga mengabarkan tanpa promosi khusus pengunjung ramai datang apalagi di hari minggu atau libur,”katanya.
Diterangkannya karena wisata rambutan terbuka untuk umum maka keluarganya tidak menjual rambutan kepada pengumpul atau dengan diborongkan per pohon karena dikhawatirkan mengganggu pengunjung yang tertarik dari satu pohon ke pohon lainnya sehingga lebih baik dikelola sendiri.
Untuk menjaga dan mengelola wisata kebun rambutannya, H Radiansyah dibantu istrinya Hj Norlaili serta empat warga yang secara tetap membantu di kebunnya yang memiliki total hingga puluhan hektar sebagian ditanam rambutan, delapan hektar untuk karet dan sisanya tanaman produktif lainnya.
Apabila ada pemesan yang ingin membeli rambutan dengan jumlah banyak, dirinya akan memanggil tenaga beberapa warga di sekitarnya untuk memetik, mengangkut dan mengikat rambutan, pemesan ada yang dating dari Samarinda untuk membeli rambutan garuda yang dijualnya seharga Rp. 2.750,-/ikat sementara bila dipasaran harganya bisa mencapai lebih Rp. 5.000,-.
Keuntungan yang didapatnya dari kebun rambutan setiap tahun mencapai Rp. 40 juta dan berkat kerja keras dan tak kenal putus asa dirinya bersama istri telah dapat menunaikan ibadah haji dari usaha berkebun, memenuhi kebutuhan rumah tangga hingga menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
Staf Humas dan Protokol Pemkab HST Joni Sofyar menjelaskan H Radiansyah merupakan sosok petani teladan yang jejak dan perjuangannya dapat ditiru petani dan generasi lainnya, bahwa untuk menjadi sukses tidak mesti harus menjadi Pegawai Negeri Sipil.
“Beliau telah mendapatkan lebih dari 30 penghargaan di bidang pertanian dan bahkan pernah diundang oleh Presiden RI di masa Megawati Soekarno Putri ke Istana Negara menerima penghargaan bidang pertanian pengeringan cabe,”katanya.