Lihat ke Halaman Asli

fathul geograf

Suka Menulis

Lithium dalam Brine Geothermal: Kunci Energi Terbarukan dan Mobilitas Listrik di Indonesia

Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber : Editing Penulis

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, terutama melalui geothermal brine, yang mengandung lithium. Sumber daya geothermal yang melimpah di Indonesia tidak hanya menawarkan solusi energi bersih, tetapi juga peluang untuk produksi lithium, bahan baku utama dalam baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini menjadi kunci dalam mendukung transisi menuju mobilitas berkelanjutan dan desentralisasi sistem energi.

Cikal bakal tercetusnya kendaraan listrik dimulai ketika krisis mintak di dunia menghantam California pada tahun 1970. Sejak saat itu perkembangan kendaraan listrik terus tumbuh hingga 2020, pertumbuhan kendaraan listrik dunia tumbuh secara signifikan. Sejalan dengan itu, IEA (International Energy Agency) merencanakan ketersediaan 245 juta kendaraan listrik pada tahun 2030 (IEA, 2020). Indonesia dilalui ring of fire memliki potensi geothermal yang sangat besar menduduki peringkat dua dunia yaitu 28,617 MW atau 40% total potensi geothermal dunia. Dengan potensi tersebut, pemanfaatan energi geothermal di Indonesia difokuskan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas terpasang mencapai 1,341 MW (Wijaya, 2023).

Lithium dari geothermal brine dapat diekstraksi dengan proses yang efisien dan ramah lingkungan. Metode ini memungkinkan pemanfaatan air panas dari sumber geothermal yang sudah ada untuk mengekstraksi lithium, sehingga mengurangi jejak karbon dibandingkan dengan metode pertambangan tradisional. Proses ini juga menghasilkan energi listrik dari uap yang dihasilkan, menjadikannya solusi yang saling menguntungkan.

Kebutuhan akan kendaraan listrik di Indonesia, semakin mendesak seiring dengan meningkatnya polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Memproduksi lithium dari geothermal brine, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor lithium dan memperkuat rantai pasokan lokal untuk baterai EV. Ini tidak hanya akan meningkatkan kemandirian energi tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan dan industri kendaraan listrik.

Berdasarkan riset, kandungan lithium pada sistem geothermal yang sudah dieksploitasi di Indonesia cukup tinggi sebesari 70 mg/L, sedangkan pada greenfield (belum dieksploitasi) mencapai 10-25 mg/L. PLTP Dieng misalnya, memiliki konsentrasi lithium dari sumur panas bumi paling tinggi mencapai 99,4 mg/L. Mengingat kebutuhan lithium untuk kendaraan listrik terus mengalami perkembangan, maka lithium brine geothermal di Indonesia menjadi potensi yang menjanjikan. Saat ini terdapat 3 metode ekstraksi serangkaian riset mendalam (lithium layered hydroxide)  dengan adsorpsi, DLE (Direct Lithium Extraction) dengan teknik pertukaran ion, dan elektrodialisis dengan memanfaatkan potensial listrik (Wijaya, 2023)

Selain itu, pemanfaatan lithium geothermal brine mendukung desentralisasi energi. Memproduksi lithium di lokasi-lokasi dengan sumber geothermal, dapat menjadikan komunitas lokal dapat memperoleh manfaat langsung dari sumber daya alam yang ada. Ini memberikan insentif bagi pengembangan infrastruktur energi terbarukan di daerah terpencil, meningkatkan akses energi yang bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Pengembangan lithium dari geothermal brine juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi karbon. Investasi dalam teknologi ini dapat membantu mengatasi tantangan perubahan iklim dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui dukungan kebijakan pemerintah dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta, potensi lithium dari geothermal brine dapat dimanfaatkan secara optimal.

Maka kesimpulannya lithium dalam geothermal brine adalah kunci untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan mobilitas listrik di Indonesia. Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya ini serta mampu memperkuat ekonomi lokal dan juga meningkatkan kemandirian energi. Melihat potensi yang ada, langkah proaktif dalam pengembangan dan penelitian lebih lanjut sangatlah diperlukan untuk merealisasikan manfaat yang luas dari lithium geothermal brine.

Referensi

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline