Lihat ke Halaman Asli

fathul geograf

Suka Menulis

Nikel untuk Penyimpanan Energi Hybrid yang Efisien dan Ramah Lingkungan

Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi bersih dan terbarukan, teknologi penyimpanan energi menjadi salah satu komponen penting dalam transisi menuju masa depan yang berkelanjutan. Di antara berbagai sumber daya yang tersedia, nikel muncul sebagai bahan yang menjanjikan untuk sistem penyimpanan energi hybrid, terutama yang berbasis tenaga surya. Nikel tidak hanya meningkatkan efisiensi penyimpanan energi tetapi juga mendukung upaya untuk mengurangi dampak lingkungan.

1. Peran Nikel dalam Penyimpanan Energi

Nikel dikenal karena sifatnya yang unggul dalam konduktivitas listrik dan kemampuannya untuk meningkatkan kinerja baterai. Dalam sistem penyimpanan energi hybrid, nikel digunakan dalam baterai lithium-ion dan teknologi baterai lainnya. Komponen baterai yang mengandung nikel memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi, masa pakai yang lebih lama, dan waktu pengisian yang lebih cepat. Dengan demikian, penggunaan nikel dapat meningkatkan kinerja sistem penyimpanan energi secara keseluruhan.

Pada sisi lain energi listrik dari sumber terbarukan atau renewable seperti tenaga surya, panas bumi, angin, biomassa, arus laut, hingga ombak belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Merujuk pada data yang disampaikan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, pada tahun 2019, total produksi nikel dunia mencapai 2.668.000 ton Ni. Dari jumlah itu, sebanyak 800.000 ton Ni pada tahun lalu menjadi yang tersebesar di dunia. Disusul oleh Filipina dengan 420.000 ton Ni dan Rusia sebanyak 270.000 ton Ni. New Caledonia sebesar 220.000 ton Ni (Syahrudin, 2021).

2. Inovasi Teknologi Hybrid

Sistem penyimpanan energi hybrid mengintegrasikan berbagai sumber energi terbarukan, termasuk tenaga surya, untuk menyediakan energi yang stabil dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan baterai berbasis nikel dengan panel surya, sistem ini mampu menyimpan energi yang dihasilkan selama periode sinar matahari dan mengeluarkannya saat dibutuhkan, seperti pada malam hari atau saat cuaca mendung. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan energi terbarukan tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

K-Rekel adalah sebuah wadah atau storage yang mampu menampung energi listrik yang dibantu dengan sistem hybrid yakni mengisi ulang daya dan tegangan yang lebih mengutamakan pemasok dari energi surya atau matari. K-REKEL memberikan dampak yang cukup baik terhadap lingkungan sekitar dikarenakan jenis sumber energi yang dihasilkan berasal dari proses penangkapan radiasi dari tenaga surya atau sinar matahari setelah itu diserap oleh solar panel dan dibantu oleh sistem inverter sebagai proses pengatur daya, kemudian mengalirkan daya listrik ke rumah untuk berbagai kebutuhan. Proses dalam inovasi ini juga memiliki konsep zero emission yakni tidak menghasilkan limbah dalam bentuk apapun sehingga penggunaannya sangat efisien, aman dan nyaman terhadap lingkungan (Syahrudin, 2021).

3. Keunggulan Lingkungan

Penggunaan nikel dalam sistem penyimpanan energi hybrid juga membawa keuntungan lingkungan yang signifikan. Proses produksi dan pengoperasian sistem ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem penyimpanan energi konvensional. Selain itu, nikel adalah logam yang dapat didaur ulang, sehingga mengurangi kebutuhan akan ekstraksi bahan baku baru dan meminimalkan dampak lingkungan yang terkait dengan penambangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline