Fathul Bari
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki tantangan besar dalam penyediaan akses energi yang merata, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Daerah-daerah ini sering kali terabaikan dalam hal infrastruktur energi, yang berakibat pada ketidakstabilan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, implementasi Pembangkit Listrik Terdistribusi (PeLiT) menjadi salah satu inovasi penting untuk meningkatkan akses dan penyediaan energi baru terbarukan di kawasan-kawasan ini.
PeLiT adalah sistem pembangkit listrik yang mendistribusikan energi ke berbagai lokasi secara terdesentralisasi, memungkinkan pengelolaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Konsep ini sangat relevan bagi daerah 3T yang memiliki sumber daya alam melimpah namun minim akses ke jaringan listrik nasional. Memanfaatkan PeLiT tidak hanya memberikan solusi energi yang ramah lingkungan, tetapi juga mendukung ketahanan energi lokal.
Selama tahun 2014-2020, Indeonesia berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,35% menjadi 99,20% dengan rincian 29 provinsi memilki 95% rasio elektrifikasi, 4 provinsi memiliki 90-95% rasio elektrifikasi, dan 1 provinsi memiliki rasio elektrifikasi sebesar 80-90% (Kementerian ESDM, 2020). Selain itu lokasi pembangkit listrik yang tidak terjangkau oleh masyarakat di daerah 3T karena terletak secara centralized, membuat lebih dari 2.500 desa di pelosok dan pulau terluar Indonesia belum menikmati layanan listrik modern (The Asean Post Team dalam Adinugraha, 2021).
Salah satu keunggulan utama PeLiT adalah fleksibilitas dan skalabilitasnya. Sistem ini dapat diinstalasi dalam skala kecil hingga besar, menyesuaikan dengan kebutuhan energi masyarakat setempat. Misalnya, di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik, instalasi panel surya kecil dapat memberikan penerangan bagi rumah tangga dan fasilitas umum. Selain itu, dengan menggunakan teknologi penyimpanan energi, seperti baterai, PeLiT dapat memastikan pasokan listrik yang stabil meskipun cuaca tidak mendukung.
Penjelasan Komponen Penyusun PeLiT
No
Komponen
Penjelasan
1
Panel Surya Thin
film Teknologi panel surya yang memiliki ketebalan 20-350 kali lebih tipis dibangingkan panel surya versi sebelumnya. Selain itu, perusahaan kemersial yang menjual teknologi ini diperkirakan telah mendapatkan investasi sebanyak US$ 2 miliar yang memungkinkan panel surya ini lebih efisien, ringan dan offordable
2
Turbin Angin
Listrik dari tubin angin dapat dijuan dengan harga stabil dalam jangka waktu panjang (20+ tahun) dan memilki biaya operasional rendah kareana enrgi angin bisa didapatkan secara gratis (WETO, 2021).
3
GWVPP Sebuah turbin mikro
hidro yang aman untuk biota daerah sungai karena kecepatan rotasinya relatif rendah. GWVPP dipasang di sungai dan membutuhkan hydraulic head rendah untuk meningkatkan produksi tenaga.
4
Monitoring & Control System
Sistem kontrol yang berfungsi mengontrol operasional komponen PeLiT, memberi diagnosa otomatis terkait hadware, dan mengirimkan data antara sistem yang berbeda dengan kebutuhan pengguna.
5
Baterai
Penyimpanan listrik yang bertujuan agar energi listrik dapat digunakan walau produksi energi sedang tidak optimal. Dengan konsumsi rata-rata rumah di daerah 3T adalah 450 Wh/bulan, diperlukan baterai dengan kapasitas kurang lebih 1590 Watt