Mie adalah hidangan umum di banyak negara Asia. Popularitas mie instan berasal dari nilai gizi, rasa, keamanan, kemudahan penggunaan, biaya rendah, dan umur simpan yang lebih lama.
Sekitar 5000 SM, China adalah negara pertama yang mengkonsumsi mie, diikuti oleh Indonesia, Vietnam, dan Jepang di seluruh dunia. Mie bisa dibuat dengan tepung lain seperti soba, nasi, kacang bambara, dan pati dari kentang, kacang-kacangan, dan ubi jalar selain tepung terigu. Mie dibagi menjadi varietas kering, segar, kukus, rebus, dan instan berdasarkan cara pengolahannya.
Mie diketahui memiliki efek kesehatan yang negatif, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Apa yang mereka maksud?
Berikut beberapa manfaat kesehatan dari mie yang perlu kamu ketahui :
Sumber energi
Mie mengandung jumlah karbohidrat yang hampir sama dengan nasi. sehingga mie bisa dimakan sebagai pengganti nasi untuk memberikan energi tubuh. Namun, mie tidak memberikan sumber energi yang tahan lama, sehingga hanya boleh dikonsumsi dalam situasi mendesak.
Mengandung nutrisi
Beberapa mie instan memasok nutrisi penting bagi tubuh. Merk mie instan memiliki nilai gizi yang berbeda-beda. Vitamin mangan dan B-kompleks seperti riboflavin dan tiamin ditemukan di beberapa merek.
Lebih dari 6.000 orang yang mengonsumsi mie instan mengonsumsi tiamin 31% lebih banyak dan riboflavin 16% lebih banyak, menurut penelitian ilmiah.
Penambah nafsu makan
Salah satu makanan paling populer untuk semua umur adalah mie instan yang merangsang nafsu makan. Saat sedang tidak enak badan, nikmatnya rasa bumbu mie membuat Anda ingin makan lebih banyak.
Mie instan memiliki banyak kandungan gelemik yang membuat kita membakar banyak energi dan membuat kita cepat merasa lapar. Oleh karena itu, makan mie instan dapat membantu dalam meningkatkan nafsu makan. Namun, hindari makan berlebihan karena akan berbahaya bagi tubuh Anda.
Karbohidrat rendah
Ada banyak jenis mie rendah karbohidrat, dan bihun adalah salah satu yang sering disebutkan. Setiap cangkir bihun mengandung 44 gram karbohidrat. Karena indeks glikemiknya yang lebih tinggi, tubuh dengan cepat mengubahnya menjadi gula.