Lihat ke Halaman Asli

Fatkhur Rahman

Penerjemah Lepas EN >< ID

Sundel Bolong

Diperbarui: 8 Desember 2017   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil dari bintang.com

Menurut Karl G. Heider dalam "Indonesian Cinema: National Culture on Screen", film horor pada masa Orde Baru mengandung elemen-elemen komedi, seksualitas, dan agama.

Karakteristik tersebut dapat dijumpai pada film "Sundel Bolong", yang dibintangi Suzanna. Dikisahkan bahwa tokoh utama yang bernama Alisa mati bunuh diri setelah diperkosa oleh sekelompok laki-laki.

Dalam wujudnya yang baru sebagai hantu, Alisa menebar teror. 2 orang penjual yang berbicara dalam logat Madura pun tak luput menjadi korbannya. Pada suatu malam, ia memesan 200 tusuk sate (makan di tempat, tidak dibungkus). Seakan masih kurang, hantu dengan lubang di punggung (bukan lubang di hati lho) meneguk soto sepanci.

Unsur religi baru muncul di akhir film. Usai Alisa tuntas membalaskan dendamnya, sang suami (diperankan oleh Barry Prima) meminta sundel bolong kembali ke alamnya. Alisa kemudian meninggalkan dunia yang fana ini dengan bantuan doa yang dipanjatkan oleh seorang kyai, suaminya, dan orang-orang yang ada di situ, termasuk bapak-bapak polisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline