Lihat ke Halaman Asli

Fathoni Arief

Rakyat biasa

Tentang Rumahku

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_126509" align="aligncenter" width="500" caption="Sumber : www.achristmasstoryhouse.com/images/homepagehouse.jpg"][/caption]

Tentang Rumahku (I)

Aku terbayang rumah itu.. ...Rumah itu, tempatku kelak singgah untuk istirahat, tempatnya sunyi, sejuk, dengan hembusan angin, teduh dengan pohon kamboja yang tertanam di dekatnya, dan tiap pagi bunga-bunganya berjatuhan menghiasi atap rumahku.... Kalau ada yang bertanya nomor lengkap rumahku jawabku itu, di nisan bertulis nama dan tanggal lahir dan kematianku.... Rumah yang menyendiri, tanpa keriuhan, tanpa siapa-siapa lagi...

Tentang Rumahku (II)

Betapa Indahnya rumahku, Desainya Minimalis, Catnya Berwarna Coklat, agak kehitaman dan Mungkin saja sedikit sephia, Di bagian Atap Sengaja Ditaburkan Tanah Subur, yang Memberi Kesempatan rerumputan tumbuh Saat Rumahku Sepi Tanpa Ada Tamu Atau kerabat Dan Menjadi Hiburan bagi Tamu Untuk Memanen Rerumputan selepas Mereka Berdoa dan Terkadang Meneteskan Air Mata, Ah Tentang Seberapa Luas Rumahku Tak Seluas Istana, Villa, Apalagi Lapangan Bola... Rumah Sederhana Hanya Berukuran satu kali dua saja.... Jakarta, 3 Oktober 2009,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline