Pemuda merupakan generasi penerus bagi suatu bangsa, dan di tangan para pemudalah bangsa ini dapat maju dan bersaing dengan negara-negara yang lain. Namun yang terjadi akhir-akhir ini banyak kasus -- kasus kenakalan remaja diantaranya, tawuran, minum-minuman keras, bahkan sampai begal. Data menunjukkan pada tahun 2017 kenakalan yang diakibatkan oleh para remaja Indonesia meningkat 15% dari tahun sebelumnya. (RK, 17/4)
Dari peristiwa diatas membuat miris bagi para orangtua di Indonesia yang mengkhawatirkan anak-anaknya kelak akan menjadi remaja yang brutal. Remaja saat ini mempunyai ciri-ciri diantaranya, kurangnya mendaptkan pendidikan moral, etika, dan pembentukan karakter. Dari faktor-faktor penyebab kenakalan remaja diatas, pemerintah sudah membuat program di tingkat sekolah menengah pertama (SMP/MTs), maupun sampai sekolah menengah atas (SMA/MA). Program pendidikan yang disekolah-sekolah tersebut dinamakan Pendidikan Kepramukaan.
PRAMUKA yang mempunyai kepanjangan dari Praja Muda Karana yaitu para pemuda yang suka berkarya. Di dalam pendidikan kepramukaan banyak menanamkan nilai pendidikan moral, etika, dan pembentukan karakter. Maka dari itu pemerintah tidak meragukan lagi dengan pedidikan yang ada di kepramukaan, bahkan pemerintah sudah mewajibkan para siswanya yang berada di SMP/MTs maupun SMA/MA untuk mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka.
Namun masih banyak remaja yang terkena kasus-kasus kenakalan remaja, karena mereka para remaja yang mempunyai kasus-kasus kenakalan remaja rata-rata tidak mencintai pramuka bahkan tidak mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka yang ada di sekolahannya masing-masing.
Pendidikan kepramukaan sangat penting bagi siswa-siswa untuk pengembangan diri di sekolah, yang sedang mengalami masa-masa transisi mencari jati diri, dan masih belum mempunyai pendirian yang tetap. Karena kebanyakan siswa-siswa di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas masih belum mempunyai identitas dan jati diri dan sering mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menyebabkan degradasi moral dengan berbagai tindak perilaku negatif.
Di tengah-tengah pengaruh era globalisasi dan era informasi digital yang ikut mempengaruhi gaya dan perilaku siswa, maka pendidikan kepramukaan dirasa sangat penting bagi pengembangan diri siswa. Karena selama ini kebanyakan siswa-siswi tidak mempunyai jati diri, dan banyak perbuatan negatif yang dilakukan, misalnya bolos sekolah dan melakukan tawuran, perkelahian yang bahkan memakan korban jiwa. Kebanyakan siswa-siswi di sekolah terbawa pengaruh buruk di lingkungan, hal ini karena siswa kebanyakan belum mempunyai kepribadian dan prinsip dan jati diri yang tetap dan teguh.
Pendidikan kepramukaan tidak hanya membuat siswa lebih berkarakter dan mempunyai prinsip, kecakapan, berjiwa mandiri, berjiwa kepemimpinan dan kepribadian yang positif. Pramuka juga mengajarkan siswa bagaimana mengenal lingkungan hidup dan bertahan hidup dalam keadaan darurat, berbagai pengetahuan dan ilmu bertahan hidup seperti menggunakan berbagai benda di alam sekitar, yang akan membuat siswa lebih tangguh dan mencintai alam yang ada disektarnya.
Dengan memberikan pendidikan kepramukaan di sekolah, maka siswa akan lebih mempunyai karakter, tanggung jawab, mandiri, berjiwa kepemimpinan dan perilaku moral positif dan dapat melahirkan siswa-siswa yang tangguh secara fisik dan moral.
Demikian pentingnya pendidikan kepramukaan dalam pengembangan diri seorang siswa di sekolah. Sehingga melahirkan manusia-manusia yang cerdas, kreatif, terampil dan tangguh secara fisik dan mempunyai prinsip dan jati diri. Semoga pendidikan pramuka dapat bermanfaat bagi para siswa dan mampu membentuk jiwa yang Nasionalis dan mempunyai moral yang baik, etika yang santun, dan berkarakter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H