Lihat ke Halaman Asli

Fathiyah Rafa

Mahasiswa

Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia, Why Not?

Diperbarui: 17 Maret 2024   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memang sedang naik daun dalam perkembangan digital. Penggunaan smartphone dan internet kian masif, startup-startup digital bermunculan, dan ekonomi digital pun tumbuh pesat. Digital culture, atau budaya digital, telah mengubah cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan bahkan memahami dunia di sekitar kita. Dari seni populer hingga gaya hidup sehari-hari, pengaruh digital terasa di setiap sudut kehidupan kita. Namun di balik kemajuan digital ini, penting bagi kita untuk tidak melupakan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Menjadi masyarakat digital berbudaya Indonesia berarti kita memanfaatkan kemajuan teknologi digital, tetapi tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya kita. Misalnya dalam berkomunikasi di media sosial, kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan santun sesuai etika budaya kita. Atau saat berbelanja online, kita mendukung produk-produk lokal yang mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

Dengan akses mudah ke berbagai platform digital, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mulai dari membuat konten video lucu di TikTok hingga membagikan karya seni digital di Instagram, digital culture telah memberikan panggung bagi bakat-bakat lokal untuk bersinar. 

Hal ini telah menghasilkan gelombang baru seniman, musisi, dan kreator konten yang semakin memperkaya budaya Indonesia. Konten-konten digital pun bisa kita isi dengan muatan budaya yang positif. Seorang YouTuber bisa membagikan tutorial kerajinan tangan tradisional, seorang influencer fashion bisa mengunggah gaya busana khas Indonesia, dan seorang penulis bisa menerbitkan e-book cerita rakyat daerah. Cara ini bisa mengenalkan budaya Indonesia ke khalayak yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Di era digital yang serba cepat ini, kita memang perlu melangkah maju. Namun dengan tetap berpegang pada akar budaya kita, kita bisa menjadi bangsa yang modern tetapi tidak melupakan jati diri. Jadilah masyarakat digital berbudaya Indonesia, untuk kemajuan bangsa yang berkarakter kuat dan bermartabat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline