Lihat ke Halaman Asli

Fathir Rayyan K

Fathir Rayyan K - XI MIPA 3 (10)

Langkah Pertolongan Pertama Penanganan Fraktur

Diperbarui: 9 Oktober 2020   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: orthoatlanta.com

Fraktur atau yang biasa dikenal dengan patah tulang merupakan hal yang bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Fraktur sendiri bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Penyebab utama fraktur yang biasa kita jumpai sehari hari adalah insiden trauma seperti kecelakaan, jatuh dari ketinggian, dan terbentur oleh benda keras. Fraktur ini terkadang memerlukan penanganan cepat sebelum keadaan korban memburuk, oleh karena itu, sebelum menangani fraktur perlu diketahui tau apa saja tanda tanda fraktur baik pada diri sendiri maupun seseorang.

Langkah-langkah mengamati gejala fraktur secara umum adalah : 

1. Melihat (look)

Beberapa hal yang perlu dilihat seperti apakah korban menunjukkan ekspresi nyeri pada wajah, kelainan bentuk tulang seperti penonjolan abnormal, angulasi (penekukan), rotasi, dan pemendekan, kemerahan, memar, pembengkakan, pendarahan, luka terbuka, perubahan warna kulit, serta hilangnya fungsi tulang.

2. Meraba (feel)

Apabila daerah fraktur diraba korban merasakan nyeri.

3. Menggerakkan (move)

Apabila tulang digerakkan ada suara krepitasi atau suara berderak, nyeri bila digerakkan baik secara aktif maupun pasif, dan keterbatasan ruang lingkup sendi.

Dari penjelasan diatas, hal yang harus diketahui berikutnya adalah bagaimana cara menangani fraktur itu sendiri. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama untuk menangani fraktur :

1. Proteksi diri dan lingkungan

Sebelum menangani korban, pastikan kita sudah mengamankan diri dan lokasi terlebih dahulu.

2. Perhatikan A-B-C korban terlebih dahulu!

A-B-C memiliki kepanjangan (Airway - Breathing - Circulation) yang berarti kita harus mengecek jalur nafas, pernafasan, dan sirkulasi darah korban terlebih dahulu.

3. Bila ada pendarahan, hentikan dengan tekanan langsung!

4. Bila penderita stabil dengan A-B-C baik, lakukan pemeriksaan pada frakturnya!

5. Lakukan imobilisasi anggota gerak yang patah dengan pembidaian

Pembidaian dilakukan dengan syarat bidai melewati 2 sendi atau 2 tulang, kuat, sederhana, mudah dipasang, dan nyaman. Pembidaian bertujuan untuk mencegah pergerakan lebih lanjut, mengurangi rasa nyeri, mencegah cedera lebih lanjut, dan mengurangi pendarahan. Adapun prinsip-prinsip pembidaian yang tidak boleh dilupakan yaitu :

- Selalu melewati satu sendi sebelum patah dan satu sendi sesudah patah.

- Pemasangan alat yang kaku minimal pada 2 sisi, jika terpaksa boleh hanya pada 1 sisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline