Lihat ke Halaman Asli

Fathinul Nabila

Mahasiswa aktif di Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Lebih Dekat Mengenal Teknologi Wolbachia, Bakteri Pengendali Nyamuk DBD

Diperbarui: 24 November 2022   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus yang membawa virus DenV-1,2,3 dan 4. Infeksi virus terjadi ketika nyamuk betina dewasa menghisap darah manusia. Penyakit DBD di Indonesia sering menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa. 

Tercatat selama bulan Januari-Juli 2020 kejadian DBD mencapai 71.633 kasus dengan jumlah 459 kematian di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa DBD merupakan penyakit infeksi yang mengancam kesehatan masyarakat dan populasi dunia. 

Tahukah kamu teknologi Wolbachia ? 

Teknologi Wolbachia adalah sebuah inovasi baru pengendalian nyamuk yang akhir-akhir ini menyita perhatian masyarakat Indonesia dengan kemampuannya mengendalikan kasus DBD  di Yogyakarta. 

Ternyata subjek dari metode ini ialah bakteri yang melumpuhkan virus dengue secara alami di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Wolbachia adalah bakteri gram negatif  intraseluler yang umumnya hidup di sel tubuh serangga seperti ngengat, kupu-kupu, lalat buah dan kumbang. Namun, tidak  ditemukan pada nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor yang menularkan virus dengue. 

Bakteri diekstraksi dari Drosophila Melanogester (lalat buah) yang diisolasi, kemudian dimikroinjeksi pada telur nyamuk Aedes Aegypti di laboratorium. Cara kerja Wolbachia di tubuh nyamuk yaitu Wolbachia akan berkompetisi berebut makanan dengan virus dengue, akibatnya virus tidak memiliki energi yang cukup untuk bereplikasi. 

Dengan menekan replikasinya maka akan mengeliminasi virus dengue di tubuh nyamuk. Mekanisme Wolbachia menurunkan bakteri pada keturunannya ketika nyamuk jantan Aedes aegypti (ber-wolbachia) kawin dengan nyamuk betina (tidak ber-wolbachia), maka betina tetap menghasilkan telur namun tidak akan menetas. 

Apabila nyamuk jantan dan betina (ber-wolbachia) kawin, maka semua keturunannya akan menganduk bakteri wolbachia. Apabila nyamuk betina (ber-wolbachia) kawin dengan jantan (tidak ber-wolbachia),  maka semua ketrunannya akan mengandung wolbachia.

Bagaimana infeksi bakteri ini ke dalam tubuh manusia ?

Kemungkinan bakteri ini masuk ke tubuh manusia sangat kecil. Diamater tubuh Wolbachia lebih besar dibandingkan probosis nyamuk (mulut penghisap), sehingga secara teori tidak mungkin bisa melewati dan menembus kulit manusia. Bakteri ini juga tidak bisa hidup di sel mamalia, sehingga memungkinkan penularan terhadap manusia sangat kecil.

Tentang World Mosquito Program

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline