Lihat ke Halaman Asli

Membaca Keras

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membaca adalah hal istimewa, karena dengan membaca kita dapatmemperoleh informasi yang penting. Namun bagi anak kecil yang belum bisa membca maka kebanyakan orang tuanya akan membacakannya, kebanyakan anak akan suka di bacakan saat waktu santai-santai, atau ketika akan tidur. Ketika ada yang membacakan kepada si anak maka secara tidak langsung hal teresbut memiliki berpengaruh pada perkembangan bahasa si anak tersebut.

Pada suatu studi terhadap 2.581 keluarga dengan taraf ekonomi rendah, beberapa ibu melaporkan bahwa mereka setiap hari membacakan kepada anaknya yang prasekolah, usia 14 bulan hingga 3 tahun, maka anak yang dibacakan setiap hari memiliki kognitif yang lebih baik dan keterampilan bahasa di usia 3 tahun. (Raikes dkk., 2006). Kemahiran berbahasa pada anak tersebut memiliki pengaruh pada kesiapan sekolah dan juga pada pencapaian akademis kelak. Sedangkan kemampuan bahasa di awal berdampak lebih pada lingkungan rumah daripada genetis, menyatakan bahwa program intervensi dengan target veriabel dalam rumah (seperti mendorong orang tua untuk membacakan anaknya) mungkin sangat efektif (Forget Dubois, Dionne, Lemelin, Perusse, Tremblay, & Boivin, 2009).

Dalam membacakan kepada anak orang tua memiliki satu dari 3 gaya membaca: gaya mendeskripsikan, gaya yang memberi pemahaman, gaya yang berorientasi pada performa. Gaya yang mendeskripsikan, fokus pada menggambarkan apa yang terjadi pada gambar dan mengajak si anak melakukan hal yang sama ('' apa yang ayah dan ibu makan saat sarapan?"). Memberi pemahaman, mendorong anak untuk melihat lebih dalam makna dari cerita dan untuk membuat kesimpulan dan prediksi (''Menurut kamu apa yang akan dilakukan singa sekarang''). Membaca yang berorientasi pada performa, membaca cerita langsung melalui pengenalan tema utama terlebih dahulu dan memberikan pertnyaan setelahnya. (Diane E. Papalia dan Ruth Duskin Feldman, 2014). Orang dewasa yang membaca dengan gaya keras adalah yang terbaik untuk kebutuhan dan keterampilan anak. Dalam studi eksperimental terhadap 50 anak berusia 4 tahun di Dunedin, New Zealand, gaya pendeskripsi menghasilkan manfaat keseluruhan yang terbesar untuk kosakata dan keterampilan mencetak, tetapi gaya yang berorientasi perforama lebih bermanfaat bagi anak yang mulai dengan kosakta banyak (Reese & Cox, 1999).

Dalam membaca keras kepada anak akan memiliki banyak manfaat, terutama dalam perkembangan berbahasa. Dalam kemahiran berbahasa merupakan aspek penting dari perkembangan kognitif. Bagi orang tua maka bacakan cerita-cerita, informasi, atau buku lain terhadap anak sedini mugkin karena itu sangat bermanfaat.

Referensi: Papalia, Diane E. dan Ruth Duskin Feldman. 2014. Menyelami Perkembangan Manusia. Salemba Humanika: Jakarta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline