Orang bilang, kecerdasan seorang anak turun dari ibu. Saat saya membaca sebuah utas di salah satu akun pengguna twitter, dia menuliskan bahwa gen ibu lebih dominan dalam intelegensi anak. Saat pertama kali membaca itu, saya bingung. Jujur saja, saya sebelumnya sama sekali belum mengetahui kebenaran akan pendapat tersebut.
Akan tetapi, setelah saya melihat pada diri saya sendiri, saya menemukan bahwa hal itu mungkin saja benar. Karena, saya sendiri bukan orang yang pandai dalam bidang sains, apalagi matematika. Begitu menyadari bahwa ternyata ibu saya pun mengalami hal yang sama, jadi mungkin "ketidak-bisaan" yang saya miliki menurun dari ibu.
Namun, kenapa kakak perempuan saya justru sebaliknya? Dia paling mahir dalam bidang sains terutama matematika. Mengetahui fakta ini membuat saya kembali ragu akan pendapat orang-orang yang mengatakan bahwa intelegensi atau kecerdasan seorang anak diturunkan dari ibu.
Oleh karena itu, saya kemudian mencari pembenaran dari beberapa jurnal. Sebelumnya, kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan intelegensi adalah sebuah kemampuan yang telah ada sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
Banyak juga orang yang masih kebingungan antara kata "intelektual" dan "intelegensi". Jadi, intelek yaitu berpikir, sedangkan intelegensi adalah suatu kemampuan kecerdasan.
Potensi kognitif yang dimiliki oleh masing-masing anak itu ditentukan pada masa konsepsi atau pembuahan. Akan tetapi, untuk mewujudkannya yaitu diperlukan bantuan lingkungan serta kesempatan yang dia dapatkan.
Sebuah potensi yang dibawa anak-anak sejak lahir itu merupakan faktor keturunan yang nantinya akan menentukan batas perkembangan tingkat intelegensi atau kecerdasan seorang anak.
Seperti yang kita tahu bahwa proses kognitif itu berhubungan dengan kecerdasan intelegensi. Pada dasarnya, kata "intelektual" yang biasa kita dengar itu hampir sama maknanya dengan kognitif.
Melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, diambil kesimpulan bahwa seorang wanita cenderung mewariskan gen kecerdasan kepada anaknya, yang terbentuk dari kromosom X.
Seperti yang kita ketahui, bahwa wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan para lelaki hanya memiliki satu X. Oleh karena itu, wanita akan memikili dua kali lipat peluang untuk menurunkan gen kecerdasaanya kepada anak, dibandingkan dengan laki-laki.
Kemudian, meskipun seorang ayah memiliki gen kecerdasan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ibu, akan tetapi tetap saja kesempatan untuk menurunkannya kepada anak lebih kecil. Seperti yang tertulis dalam Psikology-Spot, jika kecerdasan yang ada pada anak diwariskan dari gen ayah dan ibu, maka gen dari ayah akan gugur dan menjadi tidak aktif. Bagaimana menurut kalian, apa pendapat tersebut benar adanya?