Paradigma integrasi antropologis dalam konteks epistemologi Islam dan asal usul manusia.
Paradigma ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara ilmu pengetahuan yang bersumber dari wahyu dan pemahaman ilmiah tentang manusia, serta bagaimana manfaat keduanya saling melengkapi dalam memahami keberadaan manusia.
Paradigma Integrasi dalam Antropologi
Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia secara menyeluruh mencakup aspek fisik, budaya, perilaku, dan kehidupan sosial. Salah satu fokus penting adalah keberadaamn manusia.
Dalam konteks ini, paradigma integrasi mengacu pada penggabungan berbagai pendekatan epistemologis, yaitu:
Nilai Bayani: Pendekatan ini berfokus pada teks-teks suci, terutama Al-Qur'an
Nilai Burhani: penerapan rasio dalam memahami ajaran agama, serta mengaitkan pengetahuan ilmiah dengan prinsip-prinsip keagamaan.
Nilai irfani: nilai, manfaat, atau pengalaman spiritual dan intuisi sebagai sumber pengetahuan
Ketiga pendekatan ini memiliki karakteristik yang berbeda namun saling melengkapi untuk memberikan pemahaman yang holistik tentang ilmu pengetahuan.