Lihat ke Halaman Asli

Fathimah Nurul Afifah

Ibu Rumah Tangga, Alumni Pendidikan Biologi UPI, Santri Ma'had Khadimussunnah

Anak, Investasi untuk Menggapai Surga (Bagian 1)

Diperbarui: 27 Desember 2019   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pinterest/syedarumaiya


Saat mendengar kata investasi apa yang terbayang oleh Sahabat? Apakah menanam uang atau modal di suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan? Ternyata tidak sesempit itu definisinya.

Sahabat, ada investasi yang bisa kita tanam dari sekarang. Kelak dengannya kita tidak sebatas mendapatkan keuntungan berupa uang, namun mendapatkan sebaik-baik keuntungan yaitu surganya Allah subhanahu wa ta'ala. Apa itu? Berinvestasi surga dengan mendidik seorang anak.

Sahabat pernahkah mendengar hadits berikut ini?

 "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)

Hadits di atas menceritakan mengenai tiga amal yang akan terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia, ma sya Allah ya. Ketiga amalan tersebut adalah,

a. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.

b. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar'i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.

c. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia [1].

Pahala jariyah dari mengajarkan ilmu yang bermanfaat pun bisa didapatkan oleh orangtua. Sebagai contoh dari bentuk shadaqah jariyah yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah dengan mendidik anaknya. Misalkan anak karena didikan islam oleh orangtuanya dia jadi mengetahui bahwa berbuat baik kepada orangtua merupakan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Pelajaran itu akan terus ia amalkan hingga dewasa, bahkan hingga orangtuanya meninggal. Diantara berbuat baik kepada orangtua adalah dengan mendoakan keduanya apabila mereka telah meninggal dunia.

Mengajarkan anak shalat, puasa, mengaji, berakhlaq mulia serta perbuatan-perbuatan terpuji lainnya. Ini termasuk kedalam ilmu yang bermanfaat dan pahalanya akan terus mengalir selama anak mengerjakan pekerjaan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline