Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Universitas Brawijaya Menggagas Pariwisata untuk Merespon Bencana

Diperbarui: 26 Juli 2021   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Tim

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya membuat gagasan baru mengenai paradigma baru pariwisata melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Gagasan Tertulis 2021.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap penurunan jumlah kunjungan wisman. Menurut data statistika Kemenparekraf, wisman mengalami penurunan sebesar 74,84 persen per Desember 2020 secara year on year (yoy) dan sebesar 3,58 persen per Mei 2021 secara month on month (mom). 

Tentu saja penurunan sektor pariwisata ini juga mengakibatkan sektor sektor penunjangnya menjadi layu, bahkan berdasarkan data dari Inkubator Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, terdapat sekitar 98% sektor ekonomi kreatif  terdampak yang harus mengalami penurunan.

Dorongan dari kondisi yang sekarang dialami membuat TIM PKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mengeluarkan gagasan paradigma baru yang bertujuan untuk mengatasi sektor pariwisata di tengah bencana, baik itu bencana sosial, alam, hingga non-alam seperti saat ini, berangkat dari pandemi Covid-19 yang membuat mobilitas masyarakat dibatasi sehingga berdampak terhadap salah satu sektor unggulan Indonesia, yaitu sektor pariwisata.

Tim PKM beranggotakan Alliza Davyza Chaniago, Aditya Nur Prasetya, dan Thania Noermanisa dengan dosen pembimbing yaitu Atu Bagus Wiguna SE., ME. memberikan gagasan baru melalui PKM-GT dalam berpariwisata dengan judul "PARIWISATA MERESPONS BENCANA: ROMBAK PARADIGMA LAMA INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF INDONESIA".

Gagasan tersebut merupakan gagasan pariwisata digital yang direalisasikan ke dalam bentuk aplikasi dengan menggunakan penggabungan metode street view dan kamera 360 yang akan mengajak pengunjung pariwisata menikmati keindahan wisata yang ada di Indonesia tanpa harus datang langsung ke tempat tersebut.

Gagasan ini diharapkan dapat dikembangkan nantinya agar bisa menjadi trendsetter baru sebagai alternatif pariwisata dan bisa menyelamatkan sektor penyumbang ini dari resesi akibat bencana yang mungkin terjadi  di masa yang akan datang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline