Lihat ke Halaman Asli

Menilik Tayangan Hiburan Televisi Saat Ini

Diperbarui: 19 Juli 2017   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini merupakan saat-saat dimana kita sangat dimudahkan dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Rasanya seperti tidak mengenal jarak dan waktu. Kita bisa berkomunikasi dengan orang yang jaraknya ribuan kilometer hanya dengan duduk manis dan menatap layar laptop untuk melakukan video call. Kita juga sangat mudah mendapatkan berita dan informasi dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan dari berbagai Negara. Dengan adanya kemudahan untuk berkomunikasi dan mendapat informasi, jangan sampai kita sangat terlena dengan keadaan teknologi saat ini. 

Merasa dimudahkan, kita jadi menerima segala yang ada di media tanpa memilah-milih mana yang baik dan benar. Ini sangat dikhawatirkan jika sampai hal-hal yang terkandung di dalamnya tidak bermanfaat dan akhirnya kita kecanduan. Begitu halnya dengan tayangan hiburan televisi saat ini, ketika kita sedang jenuh, pasti kita akan melakukan sesuatu yang bisa meredakan kejenuhan itu, salah satu contohnya adalah menonton program hiburan di televisi. Namun, apakah semua program hiburan di televisi dapat menghibur para audiennya? Dapatkah program hiburan membawa dampak positif bagi audiennya selain untuk menghibur? Serta apakah semua program hiburan di televisi baik untuk seluruh audien?

Tujuan membuat program acara dalam stasiun televisi adalah untuk memenuhi kebutuhan audien. Orang-orang yang bekerja sebagai pengelola program televisi tidak mudah untuk dapat menentukan program acara apa yang akan ditayangkan. Karena, mereka juga butuh pendapat dari audien untuk mengetahui apa yang mereka (audien) sukai. Ketika pengelola program hanya menayangkan program yang mereka sukai tanpa pendapat dari audien, bisa jadi audien tidak suka dengan program yang ditayangkan, dan akhirnya program tersebut hanya sedikit yang menonton. Namun, bagaimana jika pengelola program hanya menuruti selera audien tanpa berpikir apakah tayangan tersebut berdampak baik atau buruk kedepannya untuk audien sendiri? Inilah yang terjadi di beberpa tayangan hiburan Indonesia.

Ada beberapa program acara hiburan Indonesia yang memiliki rating tinggi namun menurut saya isi dari program tersebut kurang bermanfaat. Beberapa program acara tersebut memang mengandung unsur hiburan, namun biasanya diselingi dengan hal-hal yang kurang baik untuk di tonton. Contohnya program acara musik di salah satu stasiun televisi yang malah lebih banyak bersenda guraunya daripada menayangkan musiknya. 

Beberapa kali acara tersebut malah menjadi acara curhat-curhatan dan kadang suka menjelek-jelekan fisik antar host. Itu sudah melenceng jauh dari genreawal program acara hiburan tersebut. Ketika kita sedang menunggu musik untuk mengiringi hari agar makin cerah, loh kok malah akeh suara tapi langka musike (alias acara tersebut lebih banyak ngobrol dan bersenda guraunya daripada musiknya) hihihi. 

Juga dengan adanya menjelek-jelekan fisik dan sebaginya sangat tidak patut untuk ditayangkan di televisi. Karena yang menonton televisi itu bukan hanya orang dewasa yang dapat memilah milih mana yang baik dan mana yang benar, anak-anak juga banyak yang menonton. Dalam data KPI 2004 menyatakan bahwa audien anak-anak meningkat namun tidak menonton program yang dikhususkan untuk anak-anak. Hal ini sangat memprihatinkan.

Selain program acara tersebut, masih ada beberapa program acara lagi. Seperti program acara hiburan yang ditayangkan sore hari, yang isinya hanya ngguya ngguyu (ketawa-ketawa dan candaan). Saya tidak mengerti sebenarnya tujuan dari acara tersebut untuk apa. Dengan candaan dan ketawa-ketawanya mungkin bisa menghibur beberapa audien. Namun apakah audien lama-lama tidak bosan hanya dengan melihat mereka (host) ketawa-ketawa sendiri? 

Menurut saya acara ini kurang variatif dan kreatif. Dan setelah diperhatikan lagi saya juga tidak mengerti bagaimana alur dari program acara tersebut, dan beberapa hostnya seperti semaunya sendiri.  Nah, apakah di sini memang hostnya yang semaunya sendiri atau memang tuntutan dari yang mengelola program tersebut untuk dibuat sedemikian rupa? 

Sudah pernah program acara musik tadi dan program acara sore ini mendapat teguran dari KPI, malah pernah diberhentikan beberapa hari. Namun setelah pemberhentian sementara, sepertinya kedua program tersebut belum banyak melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat. Apakah iya masyarakat Indonesia akan disuguhi acara-acara yang hanya ngguya ngguyu saja tanpa memberikan manfaat?

Lalu ada lagi sinetron-sinetron di suatu stasiun televisi yang mengandung unsur kekerasan. Mungkin ini hal yang terlihat kecil "lah kan cuma berantem doing sih, lagian cuma acting". Ya kalo yang tidak baper ngeliatnya pasti bilangnya begitu. Karena kalau dilihat secara real banyak anak jaman sekarang yang menyelesaikan suatu permasalahan dengan kekerasan, seperti kasus yang sedang ramai akhir-akhir ini. 

Entah mereka mendapatkan contoh yang tidak baik seperti itu dari mana. Namun sebagai pengelola program yang pastinya memiliki visi dan misi untuk mencerdaskan bangsa seharusnya tidak perlu lah sinetron tersebut mengandung unsur-unsur kekerasan, takutnya mereka (anak-anak yang melakukan kekerasan terhadap temannya sendiri) mencontoh dari beberapa sinetron tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline