Teori Difusi Inovasi merupakan teori yang muncul pada tahun 1903 oleh sosiolog Perancis, Gabriel Tarde, yang mengartikan tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Kemudian, teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers (1964) melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations yang mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.
Baca juga: Difusi Inovasi pada Transformasi Digital Kraton Jogja
Berikut merupakan contoh kasus yang menerapkan Teori Difusi Inovasi, yaitu didalam sistem pendidikan di Indonesia.
Salah satu contoh yang menerapkan Teori Difusi Inovasi yaitu berkembangnya sistem pendidikan seiring kemajuan dan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Jaman sekarang, sistem pendidikan di dunia berkembang pesat dengan menggunakan jejaring sosial atau internet.
Baca juga: Pembangunan Kereta Api Papua: Difusi Inovasi dan Adopsi Kebudayaan
Contohnya adalah kemajuan dalam sistem pembelajaran di Indonesia yang saat ini sudah sangat dipermudah jika dibandingkan dengan jaman dahulu, seperti sistem pembelajaran yang dulunya hanya bisa dilakukan didalam kelas secara antarpribadi atau face-to-face antara guru dengan siswa ataupun antara dosen dengan mahasiswa, kemudian saat ini sudah diperkenalkannya kelas online atau online class, yang biasanya dengan menggunakan aplikasi dari google, yaitu google classroom.
Baca juga: Membangun Kepedulian Lingkungan Sejak Dini Lewat Tas Sampah sebagai Difusi Inovasi Pendidikan
Selain itu, pemerintah pun menerapkan sistem ujian nasional yang baru dengan berbasis komputer, sehingga pemerintah pun harus turut menambahkan fasilitas disetiap sekolah yaitu sarana dan prasarana yang bisa mendukung kegiatan ujian nasional berbasis komputer. Ini merupakan salah satu contoh Difusi Inovasi yang dimana inovasinya merupakan suatu program yang telah disediakan oleh pemerintah yang kemudian diterapkan ke dalam sistem pendidikan di negara ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H