Lihat ke Halaman Asli

Bank Sampah Panca Daya sebagai Salah Satu Solusi Dalam Pengurangan Sampah di Kota Padang

Diperbarui: 13 Februari 2023   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah persampahan menjadi salah satu permasalahan lingkungan hidup yang paling signifikan terjadi di Indonesia. Pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan banyaknya volume, dan keberagaman jenis sampah, sedangkan dalam pengelolaannya sendiri masih belum berjalan dengan maksimal. Sampah perlu dikelola secara komprehensif dan terpadu agar dapat memberikan berbagai manfaat, baik itu manfaat lingkungan, sosial maupun ekonomi di masyarakat.

Agar dapat meminimalisir terjadinya masalah persampahan, perlu pengelolaan sampah yang berasal dari sumbernya. Salah satu solusi yang diberikan oleh Pemerintah adalah dengan pengadaan bank sampah. Pengadaan bank sampah diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, seperti yang tertuang dalam Pasal 1 Nomor 2 peraturan tersebut menyatakan bahwa bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang di daur ulang yang memiliki nilai ekonomi.   

Pada tahun 2019, Walikota Padang mencanangkan suatu program 1 kelurahan 1 bank sampah dengan harapan agar jumlah bank sampah mampu meningkat tiap tahunnya. Dilansir padang.go.id, saat ini terdapat sebanyak 30 bank sampah aktif di Kota Padang, namun yang terdaftar sebagai anggota Asosiasi Bank Sampah Indonesia adalah sebanyak 19 bank sampah. Adapun yang menjadi bank sampah induk di Kota Padang ialah Bank Sampah Panca Daya yang kini telah memiliki lebih dari 19 unit dibawah binaannya.

Bank Sampah Panca Daya adalah salah satu bank sampah di Kota Padang yang aktif dan progresif dalam melakukan aksinya. Sebelum mengganti nama menjadi 'Panca Daya', bank sampah ini dulunya bernama Bank Sampah Limpapeh Minang yang telah berdiri pada tahun 2011 dan merupakan bank sampah pertama yang terbentuk di Kecamatan Kuranji. Berbeda dengan bank sampah lain di Kota Padang, dalam program kerjanya Bank Sampah Panca Daya menerapkan sistem Memilah Sampah Menabung Emas (MSME) di mana masyarakat dapat berinvestasi emas dengan hanya mengumpulkan sampah yang bernilai ekonomis dan menukarkannya di bank sampah. Lalu bagaimana mekanismenya?

Untuk mekanisme kerja Bank Sampah Panca Daya sendiri tidak ada perbedaan dengan bank sampah pada umumnya. Masyarakat dapat menyetorkan sampah yang sudah dipilah terlebih dahulu ke bank sampah. Untuk jenis sampah yang diterima oleh Bank Sampah Panca Daya meliputi sampah kering seperti plastik, kertas, botol, kardus, aluminium dan besi. Adapun masing-masing jenis sampah tersebut memiliki harga yang berbeda-beda, dan setiap harga dapat berubah mengikuti harga di pasaran. Selanjutnya, sampah yang telah disetorkan akan ditimbang sesuai dengan harga yang ditentukan, lalu dicatat di dalam buku tabungan sampah. Setelah proses tersebut, akan dilakukan proses penjualan sampah kepada mitra sampah, dan hasil penjualan sampah tersebut akan dibagi hasil dengan perbandingan 30% untuk Bank Sampah Panca Daya sebagai kas dan 70% akan disetorkan ke rekening tabungan emas masing-masing nasabah.

Bank Sampah Panca Daya tidak hanya aktif menjalankan fungsinya sebagai penampung sampah saja. Bank Sampah Panca Daya memiliki beberapa program seperti edukasi, pemberdayaan dan sirkuler ekonomi. Adapun program edukasi adalah dengan melakukan komunikasi ke masyarakat dengan tujuan terjadinya perubahan perilaku. Dalam setiap kegiatan edukasinya, mereka mengajak masyarakat untuk menabung di bank sampah sebab dengan menabung sampah akan memperoleh banyak manfaat. Sampah yang dikumpulkan tersebut bisa diolah menjadi beraneka macam produk bernilai seperti keranjang, tas, tumbler, diffuser, dan produk-produk lainnya, di mana hal tersebut sangat membantu tambahan pendapatan masyarakat.

 Hingga kini, Bank Sampah Panca Daya telah memiliki lebih kurang 1000 orang nasabah. Keberhasilan dalam memperoleh nasabah tersebut dilakukan dengan gencar melakukan aksi kegiatan literasi dan edukasi ke masyarakat terkait pengelolaan sampah dengan menerapkan metode 3R (reduce, reuse, recycle), terlebih setiap melakukan sosialisasi ke masyarakat tak jarang selalu mendapat respon positif. Mina Dewi selaku Direktur Bank Sampah Panca Daya mengatakan bahwa dengan keberadaan bank sampah ini dinilai berdampak besar dan sangat dirasakan manfaatnya dalam membantu perekonomian anggotanya. Keberadaan bank sampah pun juga mampu membantu dalam mengurangi jumlah penumpukan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline