Lihat ke Halaman Asli

Fathia Azzahra Rosyidin

freshman student at universitas katolik parahyangan

Tindakan Rasisme yang Dialami Mahasiswa Papua di Surabaya

Diperbarui: 25 Oktober 2022   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Rasisme adalah cara pandang yang berbeda dari prinsip individu atau kelompok yang sering terjadi didalam kehidupan masyarakat yang bahkan sudah menjadi kebiasaan yang tidak disadari. Rasisme juga bisa diartikan sebagai suatu perilaku yang berbeda pada ketidaksetaraan berdasarkan warna kulit, ras, agama, budaya, suku atau hal lainnya yang menyebabkan terbatasnya hak dan kebebasaan pada diri seseorang atau sekelompok orang. 

Pada saat ini kasus rasisme bahkan telah menjadi hal umum  yang disebabkan oleh orang orang yang tidak menyadi bahwa tindakannya merugikan orang lain dan termasuk ke dalam tindakan rasisme. Hal ini didukung oleh kasus rasisme yang terjadi pada mahasiswa di Surabaya. Pada asus ini terjadi ujaran kebencian dan berita palsu dan tidak jelas ( hoax ) yang dialami mahasiswa Papua, ada provokasi ujaran kebencian yang dilakukan oleh beberapa oknum dan tindakan diskriminasi ras. 

Di kasus ini terjadi peristiwa  ujaran kebencian, pengepungan, mencaci maki bahkan hingga diancam dengan ucapan rasisme yang dialami 43 mahasiswa  papua oleh oknum TNI, Kepolisian, Satpol PP dan Ormas di Surabaya. Kasus ujaran kebencian yang dialami mahasiswa Papua oleh oknum oknum tersebut berlangsung selama 24 jam, cacian hingga makian yang terus dilontarkan kepada para mahasiswa Papua dengan kata kata binatang yang tidak pantas disebutkan untuk manusia. Tindakan rasisme ini terjadi di Asrama para mahasiswa Papua tersebut.

PEMBAHASAN

 Pada kasus rasisme diatas disebabkan oleh pemberitaan yang masih simpang siur atau masih tidak jelas kebenarannya, karena oknum oknum yang melakukan rasisme menganggap bahwa perusakan Bendera Merah Putih dilakukan oleh para mahasiswa mahasiswa tersebut. Berita tersebut masih belum jelas kebenerannya namun para pelaku tidak mencari tau bagaimana keadaan sebenernya dan melakukan tindakan rasisme dalam bentuk ujaran kebencian, mencaci maki secara lisan dan pengepungan hingga ancaman. 

Perlakuan para pelaku kepada para mahasiswa dengan cara membawa - bawa ras mereka, menghina mahasiswa dengan bahasa yang tidak pantas dan menyepelekan para mahasiswa karena mengganggap para mahasiswa tersebut berbeda. 

Tindakan menyepelakan dan menanggap remeh para mahasiswa hingga melakukan ujaran kebencian tersebut disebabkan oleh cara pandang yang berbeda dengan prinsip para pelaku kepada para mahasiswa, perbedaan perbedaan dari warna kulit, penampilan, bentuk rambut dan fisik lainnya yang menjadikan pelaku melakukan tindakan ujaran kebencian tersebut. 

Pada umumnya warna kulit masyarakat Indonesia berwarna sawo matang, sedangkan warna kulit masyarakat Papua cenderung berwarna gelap, karenanya hal tersebut menyebabkan pandangan beberapa masyarakat atau sekelompok masyarakat kepada masyarakat papua berbeda standar, karena perbedaan itu menjadikan masyarakat yang menggap hal itu tidak sesuai dengan prinsipnya akan melakukan tindakan penghinaan, rasisme, cacian, dan hal hal buruk lainnya, seperti yang terjadi pada kasus rasisme yang dialami oleh mahasiswa mahasiswa di Surabaya.

KESIMPULAN

 Rasisme terjadi karena perbedaan dari dalam diri seseorang atau sekelompok yang berbeda dari masyarakat yang lain dan berupa cara pandang yang tidak sesuai dengan prinsip pada kebanyakan orang. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan investigasi terlebih dahulu untuk sebuah masalah agar tidak salah mengambil tindakan hingga menyebabkan rasisme. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline