Tembok!
Dalam kesendiriannya ia kokoh berdiri
Bilik pembatas antar serambi
Tembok hanyalah sebatas tembok
Ada sekat di balik tembok-tembok
Tuk memisahkan kebajikan dan keangkuhan
Tembok, biarlah sahajanya ia jua
Tak dapat saling mengintip saat menjulang
Ia tak angkuh, namun bijak
Tuk membaca kenaifan pengguna
Apa salah tembok!!
Begitu hina dicaci dan kau coretkan mukanya
Kau coreng nama baiknya
Hingga kau tertawa lepas seakan tak berdosa
Tembok, tetaplah sebuah tembok
Ia tak berdosa hingga kau menjadi pendosa
Biarkan ia tetap berdiri tegak di atas bumi
Melindungi kau dari sengatnya matari
Menyelimuti kau dari keganasan dunia
Namun!! Suatu saat ketika ia runtuh
Jangan salahkah temboh hancur berkeping
Lelah menjaga kau dari keganasan dunia
Dan kau! Biar kau tau jahatnya butiran ilusi di luar sana
Dan kau kembali melepas tawa
Melihat tembok tua lapuk dalam kenestapaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H