Lihat ke Halaman Asli

Kenakalan Remaja dan Putus Sekolah: Masalah Sosial yang Mendesak

Diperbarui: 7 Desember 2024   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik.com

Abstrak

 Kenakalan remaja dan putus sekolah adalah dua permasalahan sosial yang saling terkait dan berdampak signifikan terhadap perkembangan generasi muda. Artikel ini mengkaji penyebab utama kedua isu tersebut, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, hingga pengaruh lingkungan sosial. Kenakalan remaja sering muncul akibat minimnya perhatian dan dukungan dari keluarga atau masyarakat, sedangkan putus sekolah lebih banyak disebabkan oleh keterbatasan akses pendidikan dan tekanan ekonomi. Dampak dari kedua fenomena ini mencakup peningkatan angka pengangguran, kriminalitas, dan rendahnya partisipasi sosial. Melalui pendekatan berbasis pendidikan dan pemberdayaan, seperti pelatihan keterampilan dan program mentoring, solusi komprehensif dapat diimplementasikan untuk mencegah dan mengurangi dampak negatifnya. Penelitian ini memberikan perspektif integratif dalam memahami hubungan antara kenakalan remaja dan putus sekolah, serta menawarkan rekomendasi untuk intervensi yang lebih efektif. 

Pendahuluan 

  Kenakalan remaja dan fenomena putus sekolah menjadi dua isu sosial yang saling berkaitan dan mempengaruhi masa depan generasi muda. Kenakalan remaja sering kali muncul akibat kurangnya pengawasan, tekanan lingkungan, dan ketidakseimbangan emosional, sementara putus sekolah dapat dipicu oleh faktor ekonomi, keluarga, dan sistem pendidikan. Menurut penelitian, remaja yang putus sekolah cenderung rentan terhadap perilaku negatif, seperti pengangguran dan kriminalitas, yang merugikan individu dan masyarakat.

  Fenomena ini bukan hanya mencerminkan kurangnya akses pendidikan, tetapi juga tantangan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan remaja. Berbagai upaya, seperti pelatihan keterampilan dan pendekatan berbasis komunitas, telah dilakukan untuk mengatasi dampak putus sekolah dan mencegah kenakalan remaja. Namun, tantangan tersebut memerlukan solusi komprehensif yang melibatkan keluarga, sekolah, dan pemerintah. 

Masalah ini tidak hanya berpengaruh pada masa kini tetapi juga pada generasi mendatang, menjadikannya isu yang penting untuk segera ditangani.

kata kunci: kenakalan remaja, putus sekolah, pendidikan, pengangguran.

kajian Pustaka 

  Kenakalan remaja mencakup perilaku menyimpang yang melanggar norma sosial dan hukum. Faktor utama yang memengaruhi kenakalan remaja adalah lingkungan sosial, kurangnya perhatian keluarga, dan tekanan kelompok sebaya. Menurut Santrock (2003), perilaku kenakalan remaja sering kali muncul karena ketidakseimbangan emosional yang dipengaruhi oleh konflik internal dan eksternal.Fenomena putus sekolah sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya motivasi belajar dan kemampuan akademik, sedangkan faktor eksternal meliputi kemiskinan, ketidaktersediaan sarana pendidikan, serta kebijakan pendidikan yang kurang inklusif. Menurut Baharuddin (1981), putus sekolah juga dapat dikaitkan dengan kondisi sosial ekonomi dan rendahnya perhatian terhadap pendidikan di kalangan keluarga berpenghasilan rendah. 

Putus sekolah sering kali menjadi pemicu kenakalan remaja. Remaja yang keluar dari sekolah cenderung kehilangan struktur dan pengawasan, sehingga lebih mudah terlibat dalam perilaku menyimpang seperti kriminalitas atau penyalahgunaan narkoba. Studi juga menunjukkan bahwa remaja putus sekolah berisiko menjadi pengangguran, yang dapat memperburuk kondisi sosial mereka.

Pembahasan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline