Lihat ke Halaman Asli

Lakon Zakat terhadap Kemiskinan

Diperbarui: 14 Juni 2021   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lakon dan Dampak Zakat terhadap Kemiskinan.

Dalam praktik ekonomi, salah satu faktor pendorong produksi dan konsumsi saat ini adalah modal. Modal bisa berasal dari rekening pendapatan kegiatan ekonomi, tentunya jumlah dan tingkat pengembaliannya juga berbeda. Perbedaan rasio pendapatan ini adalah masalah penentuan tingkat harga dan indikator inflasi, perhitungan hipotetis biasanya didasarkan pada perhitungan umum, misalnya JUB (jumlah uang beredar) merupakan faktor yang mempengaruhi inflasi, meskipun lebih karena pendapatan. .distribusi yang tidak adil.

Inilah peran Zakat dalam distribusi pendapatan, sehingga perhitungan harganya benar dan adil bagi semua pihak. Lawan di sini adalah rentenir. Zakat dan rentenir berkorelasi negatif, yaitu: Zakat = rentenir. Dalam kurva zakat sebenarnya dikatakan sebagai faktor penunjang pendapatan. Oleh karena itu, Dana Zakat serta infaq dan shodaqah dapat menjadi sumber pendapatan tetap bagi mereka yang tidak dapat menghidupi diri melalui usaha sendiri karena cacat seumur hidup atau usia tua.

Jadi peran zakat di sini bisa memiliki dua tujuan, bagi yang sudah tidak mampu lagi bekerja untuk konsumsi, dan bagi yang masih bisa bekerja untuk berproduksi, karena Allah SWT sangat menghargai karya-Nya. Hamba, dan mengutuk hambanya. Pelayan yang suka meminta bantuan. meminta.

Tujuan Zakat Dalam Kehidupan Sosial.

Padahal, aspek sosial dari tujuan/tujuan zakat jelas tidak diragukan lagi. Kita hanya perlu memperhatikan mustahiq zakat, sekilas, mari kita ketahui fakta ini, yang sejelas cahaya pagi bagi orang yang memiliki mata. Ketika kita membaca Kitab Allah (Quran, 9:60), berbunyi: "Sesungguhnya zakat hanya untuk orang miskin, orang miskin, pengurus zakat, dan hati diyakinkan (dibebaskan) budak, debitur, dan Tuhan Jalan orang-orang yang berada di jalan adalah ketetapan yang ditetapkan oleh Allah; Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana." 

Oleh karena itu, berdasarkan ini, kami sangat jelas bahwa ada entitas target, agama dan pemerintah, yang sebagian (membujuk secara internal mualaf) dan (menegakkan agama Allah) mengatakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline