Lihat ke Halaman Asli

Fathan Arif

ASN Kemenkeu

Bubur Kacang Ijo Khas Madura yang Langka

Diperbarui: 4 Januari 2023   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendengar Bubur Kacang Ijo atau yang sering kita sebut burjo pasti sangat familiar di telinga kita. Makanan tersebut termasuk makanan sedang, bukan berat ataupun ringan sehingga burjo termasuk sering dikonsumsi ketika sarapan. Selain itu, bubur kacang ijo juga sering dikonsumsi oleh pasien yang sedang mengalami sakit dan menginap di rumah sakit, atau yang sedang rawat jalan.

Cara memasak bubur kacang ijo sendiri bermacam-macam, salah satu yang terkenal adalah bubur kacang ijo khas Madura. Burjo khas Madura ini tidak hanya ada di Madura saja, diberbagai kota telah banyak pedagang kaki lima yang menjajakan santapan sehat ini termasuk di daerah sekitar Kabupaten/ kota Magelang yang notabene kota yang sejuk dan dingin. Rekan pecinta kuliner dapat menemukan kuliner ini di beberapa tempat di Kota ataupun kabupaten Magelang dan kesemuanya memiliki rasa yang hampir mirip sesuai kekhasan burjo Madura.

Namun, dari yang penulis ketahui, dari luasnya kota dan Kabupaten Magelang, hanya terdapat sekitar 3 (tiga) titik penjual burjo khas Madura. Padahal dari segi rasa, burjo khas Madura ini memiliki rasa yang enak, wangi, gurih serta tentu saja sehat untuk tubuh kita. Tempat penjualan burjo tersebut sendiri, biasa dijual pada gerobak kaki lima, dengan memiliki atap yang biasanya digelar dari sebuah terpal. Selain itu, di sekeliling gerobak, terdapat kain yang menutupi gerobak yang diperuntukkan memberikan kenyamanan pembeli jika ingin makan di tempat.

Gerobak burjo tersebut sendiri, dapat digunakan sekalian untuk tempat makan pelanggan di tempat, meski relatif sempit. Dalam gerobak tersebut, tersaji di depan pelanggan panci tempat memasak santan, panci tempat gula cairnya, potongan roti, susu cokelat cair, sebotol sirup merk fresh, kacang ijo matang, serta ketan hitam. Dapat dikatakan penjual secara langsung membuat, meracik dan menyajikan burjo nya di gerobak tersebut atau masih segar dalam hal penyajian.

Penjual meracik burjo khas madura di geribak tersebut, dimana satu sajian terdiri dari antara lain : kacang ijo, ketan hitam, potongan roti tawar, gula cair, santan, sirup fresh. Segala bahan tadi diracik dan disajikan dalam sebuah mangkuk ukuran tanggung, tidak kecil tidak besar dengan santang yang selalu hangat cenderung panas. Wangi dari pandan, kacang hijau, ketan hitam, sirup fresh serta santan nya menyatu jadi satu dalam mangkuk tersebut menghasilkan aroma dan rasa dengan kompleksitas tinggi.

Di sekitar Magelang sendiri, satu porsi / mangkuk burjo khas madura dihargai sekitar 6ribu s.d. 9ribu rupiah. Tergantung lokasi penjual serta tipe burjo yang dipesan panas atau dingin dengan menambahkan serutan es batu. Untuk rasa dan harga, seharusnya burjo khas madura patut mendapatkan apresiasi lebih dari para pecinta kuliner, meski mungkin jika di Magelang pasar pecinta kuliner masih kurang, serta daya beli masyarakat di Magelang masih belum tinggi, serta budaya "jajan" juga tidak terlalu ramai.

(Fathan)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline