Apa yang kita pikirkan tentang "Gua"? Walau sebagian orang senang menyebutkan sebagai "Goa", arti gua dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti liang (lubang) besar (pada kaki gunung dan sebagainya).
Banyak hal yang menyeramkan dari gua, ada cerita tentang ular besar berada di dalam gua, kelelawar, kalajengking dan lain sebagainya.
Gua sudah pasti gelap, sulit diakses, dan tentu kita takut mengekplorasi gua. Belum masuk gua kita sudah dihantui ketakutan karena suasana gelap.
Begitu juga dengan penulis, setelah gagal mengeksplorasi Gua Kasah yang berada di Desa Renah Kasah, Kerinci, gara-gara suasananya sangat gelap dan tidak membawa peralatan sehingga penulis tidak tertarik lagi ingin berkunjung ke gua.
Namun, tidak semua gua sulit diakses. Penulis pernah ke Gua Tiangko di Merangin yang aksesnya sangat mudah. Gua Tiangko merupakan peninggalan prasejarah yang menjadi hunian tua pada masa prasejarah. Bisa disimak pada artikel "Berwisata ke Gua Tiangko, Jejak Peradaban Purbakala".
Begitu juga dengan Gua Batu Kapal yang kali ini penulis kunjungi, sangat mudah diakses. Gua ini terletak di Kabupaten Solok Selatan. Tepatnya berada di Kenagarian Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Solok Selatan merupakan kabupaten tetangga, batas wilayah bagian utara Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi) berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok Selatan (Sumatra Barat).
Untuk menuju ke Gua Batu Kapal dari Kerinci cukup jauh, sekitar 3,5 jam perjalanan dengan jarak 117 km, boleh dikatakan perjalanan lintas provinsi.
Penulis dengan mengendarai motor melewati jalan lintas provinsi yang beraspal bagus dan lancar. Di kiri kanan jalan, ditemui Rumah Gadang khas Minangkabau, sawah, kebun yang ditanami dengan tanaman tua seperti durian dan juga terdapat tanaman palawija seperti jagung.