Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Koper Ketujuh

Diperbarui: 5 November 2022   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-zkmeq

Koper ketujuh
Ibu tua mendorong pelan
Benarkah ini koper ketujuh
Air matanya jatuh
Koper terakhir dari anak bontot
Alangkah sulit menjadi seorang ibu
Mengantar koper-koper ini pergi
Mencari rumahnya sendiri

Sebanyak apa pun anak
Rumah tua tetap ditinggalkan
Telah tertinggal tawa-tawa masa kecil riang memenuhi ruang
Terngiang tangis berebut mainan
Kini, ruang-ruang itu telah kosong berdebu
Lengang, meninggalkan kenang
Hanya perempuan tua menatap sepi bayang masa silam

Keluarga baru menanti
Menunggu koper-koper berlabuh
Puas telah mengantar sukses
Sempurna memberi kasih sayang
Bukankah, malaikat tanpa sayap adalah seorang ibu
Mencintai tanpa syarat
Baiklah, kuhantarkan koper terakhir ini
Menjadi ibu terbaik, walau meranggas sunyi di ujung jalan

SungePnoh, 5 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline