Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Kala Embun Pagi Jatuh di Sajakku

Diperbarui: 21 Oktober 2022   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi piqsels.com

Pagi adalah sejuk nan menghempas kelam malam
Saat insan bangkit dari pelukan menidurkan
Ada hari menunggu tetes keringat
Ada harap yang dikejar cepat
Ada rezeki ingin ditangkap
Embun pagi adalah obat

Embun pagi menetes lembut
Jatuh di ujung jemari
Sehabis hujan semalam
Tetesnya seperti irama jantung
Menjelaskan rindu menimbun

Embun pagi jatuh di sajakku
Lembut mengulum kata-kata
Mengabaikan lupa atas kehilangan
Bukankah, hidup akan terus berjalan

Embun seperti seorang kekasih
Menunggu mata terbuka mengerjap indah
Menanti senyum bahagia merekah

Aku bercermin pada sang embun pagi
Murni dalam asa yang tak putus

Embun pagi ialah kasih sayang tanpa warna yang menyambut pagi bak raja

FS, 21 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline