Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Kondisi geografis tiap daerah di Indonesia juga beragam, ada daerah-daerah yang sulit dijangkau. Fasilitas pelayanan umum, transportasi, juga komunikasi dan informasi masih belum lancar.
Masih ada daerah yang listrik belum tersedia, tak terjangkau jaringan internet, kalaupun ada dengan fasilitas yang sangat minim. Pembangunan infrastruktur belum menyentuh daerah-daerah terpencil di Indonesia. Hal ini menyebabkan ketimpangan di bidang ekonomi, sosial dan pendidikan.
Jika anak-anak di kota begitu mudah mendapatkan layanan internet, buku bacaan dan penunjang untuk belajar, bagaimana dengan anak-anak di daerah terpencil? Untuk bersekolah saja mereka membutuhkan perjuangan.
Bahkan sering kita membaca berita beberapa daerah di Indonesia dengan anak-anak yang menempuh perjalanan yang jauh untuk ke sekolah, melalui sungai yang deras tanpa jembatan, dan masih banyak kisah heroik anak-anak di daerah terpencil demi bersekolah.
Fasilitas membaca yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk mendukung proses belajar-mengajar sangatlah minim di daerah-daerah yang sulit dijangkau ini, sehingga anak-anak sangat kesulitan mengakses sumber-sumber pengetahuan bagi mereka. Kalau kita di kota besar sangat mudah mendapatkan buku, tidak bagi mereka yang berada di daerah terpencil.
Jika anak-anak di kota walaupun tidak membeli buku bacaan tapi mereka masih bisa membaca buku secara online, nah bagi anak-anak di daerah yang sulit dijangkau tentu sangat membutuhkan buku. Minat baca anak-anak di daerah masih sangat tinggi karena selain dari sekolah hanya buku satu-satunya menjadi sumber pengetahuan bagi mereka.
Salah satu solusi bagi kita untuk tetap menumbuhkan minat membaca, khususnya bagi anak-anak di daerah yang sulit dijangkau yakni mendirikan taman baca. Bukan berupa gedung pustaka yang megah, cukup ruang yang sederhana namun menyediakan buku-buku yang beragam bagi anak-anak ini.
Karena kepedulian akan minimnya buku bacaan di daerah-daerah yang sulit dijangkau inilah, Komunitas Inspirasiana mendirikan dua Taman Baca Masyarakat (TBM) yaitu Taman Baca Inspirasiana di Soa, Ngada, NTT dan Taman Pustaka Hope-Inspirasiana di Boyolali.