Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Komunitas Gong Buleuh dalam Upaya Melestarikan Alat Musik Tradisional Sungai Penuh

Diperbarui: 11 Agustus 2022   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: mediaindonesia.com

Kesenian adalah hasil cipta manusia dalam mengungkapkan keindahan dan merupakan ekspresi dari jiwa dan budaya sipenciptanya. Kesenian bagian dari kebudayaan, menjadi bagian kehidupan dalam suatu kaum, suku maupun bangsa. 

Seni tradisional turun temurun dari nenek moyang dan tetap hidup dari masa ke masa, dengan catatan jika seni tradisional tersebut tetap dilestarikan. Beragam seni tradisional hidup di Indonesia, bangsa yang majemuk ini. 

Begitu juga dengan alat musik tradisional, instrumen musik ini berkembang secara turun temurun di daerah-daerah Indonesia. Berbahan sederhana tapi menghasilkan harmoni musik yang tidak kalah dari alat musik modern.

Di Kerinci, juga terdapat alat musik tradisional dan Kota Sungai Penuh yang merupakan pusat kota menjadi tempat berkumpul banyak seniman baik pencipta lagu daerah, penyanyi daerah dan tentu saja pemusik yang memainkan alat musik tradisional khas Sungai Penuh. Salah satunya adalah Komunitas Gong Buleuh Alam Sakti.

Gong buleuh atau gong buluh merupakan alat musik tradisional dari Sungai Penuh dan Kerinci, alat musik sederhana yang terbuat dari bambu ini biasa disebut "Gong Buleuh". Buluh atau bambu dalam bahasa Kerinci adalah buleuh. Lalu kenapa ada kata gong dalam penamaannya? Karena gong buleuh ini suaranya mirip dengan suara gong perunggu.

Sumber foto: mediaindonesia.com

Alat musik ini sudah ada sejak dahulu kala malah diduga sudah ada sebelum ada alat perkusi. Gong buleuh dimainkan dalam upacara adat seperti kenduri sko, mengiringi tarian ataupun pencak silat. 

Gong buleuh terbuat dari bambu pilihan yang sudah tua dan kering, dengan ukuran lebih kurang 50 cm.  Cara memainkan gong buleuh ini juga sederhana dengan mengetukkan tangan ke bilah bambu gong buleuh dan akan muncul suara perpaduan antara kendang dan gong. Gong buleuh ini dimainkan dengan sederhana dengan pola-pola dan melodi yang dihadirkan berulang-ulang.

Dalam satu ruas gong buleuh terdapat dua buah senar yang disebut gong "jantea" dan gong "batina" dan memiliki dua buah nada yang berbeda. Jantia adalah Jantan, batina adalah betina, dalam bahasa Kerinci. Cara pembuatan Gong Buleuh ini bisa disimak pada video berikut.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline