Sejak hari lebaran lalu, objek wisata daerah dipenuhi pengunjung lokal maupun dari kabupaten tetangga. Jalan menuju ke tempat wisata macet, dan suasana tempat wisata sangat ramai. Saya memilih tidak ke tempat wisata saat Lebaran, suasananya tidak asyik kalau terlalu ramai. Begitu juga liburan berkenaan Hari Raya Waisak, tempat wisata kembali penuh. Saya lebih baik menghindar dari tempat wisata yang ramai tersebut, dan memilih berkunjung ke kebun salak di daerah Kebun Baru, Kecamatan Gunung Raya, Kerinci.
Di Kebun Baru ini terdapat kebun budidaya salak pondoh. Salak memiliki banyak varietas salah satunya adalah salak pondoh yang banyak tumbuh di daerah Sleman, Yogyakarta dan lereng Merapi. Buah bersisik ini terkenal dengan rasa yang manis dan tidak sepat.
Salak pondoh termasuk dalam family palmae berduri serta bertunas banyak, hidup di daerah dengan ketinggian 700 meter. Desa Kebun Baru ini sangat cocok sebagai daerah untuk budidaya salak pondoh ini dan sudah terkenal sebagai penghasil salak pondoh.
Menurut Pak Manto sang pemilik kebun salak pondoh di Desa Kebun Baru ini, budidaya salak pondoh dimulai sejak tahun 1999 dengan penanaman salak yang tidak banyak, kemudian bertambah terus hingga saat ini sudah ada 6.000 batang pohon salak pondoh. Semula Pak Manto hanya menanam beberapa batang di halaman rumah karena perkembangannya bagus maka penanaman dilakukan ke lahan yang lebih luas. Pohon salak pondoh berbuah setelah berusia dua tahun, cepat atau lambat berbuah tergantung perawatannya.
Di pasar tradisional atau penjual buah, semua salak pondoh berasal dari Desa Kebun Baru. Untuk harga saat ini di pasar, 1 kg salak pondoh seharga Rp. 18.000,-. Nah, bisa dibayangkan jika 6.000 batang pohon salak pondoh berbuah. Anggap saja salak pondoh menghasilkan panen 300 kg/minggu dengan harga dari petani Rp. 10.000,- dalam sebulan bisa menghasilkan 12 juta.
Ini juga salah satu alasan Pak Manto menanam salak pondoh, karena komoditas tanaman tua seperti kulit manis harganya tidak stabil, kadang dihargai murah. Ternyata usaha Pak Manto dalam menanam salak pondoh tidak sia-sia, dengan kegigihannya bisa mencapai keberhasilan.
Salak pondoh Kebun Baru ini ukurannya kecil tapi rasanya manis, gurih dan enak. Di pasar tradisional maupun penjual buah biasanya kita bisa membeli pertandannya juga lho.
Berwisata tidak melulu nongkrong di tempat wisata, sekali-kali hendaknya melakukan agrowisata. Membuka wawasan dan menambah pengetahuan, bukan hanya sekedar kunjungan tapi ada yang dibawa pulang. Tentu tak lupa ada salak pondoh yang dibawa pulang. Yuk menjelajah daerah sendiri dan temukan banyak keunikan, salam wisata.