Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Merangkul Pagi

Diperbarui: 13 Maret 2022   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-svpiu

Dalam gigil pagi selalu ada sebaris doa
Bercampur asin air mata
Runtuh, hati nan luruh
Suara terbata mengayun rasa nan bergemuruh

Berkata-kata tentang resah tak bertepi
Mencari hangat dari rangkulan sang pagi
Mungkin dinding telah bosan memantul gema
Doa tetap terlantun menghamba

Kasih dan doa yang tak pernah putus
Segala ujian menguji ikhlas tulus
Tak ada yang lebih hebat dari uluran tangan Tuhan
Segala nikmat dari-Nya teramini dalam kesyukuran

Bajaleang suhang (berjalan seorang diri)
Menyonsong mato ahai businar terang ( menyongsong matahari bersinar terang)
Dalon hujon paneh (dalam hujan panas)
Kaseh puteh rideak lapeh (kasih putih tidak lepas)

 FS, 13 Maret 2022

Ps. Bait terakhir dari Bahasa Kerinci




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline