Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Monolog Rindu

Diperbarui: 8 September 2021   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-jscoi

Rindu lekat mengikat tak mau pergi dari jiwa. Membuat terkapar tanpa kuasa tak berdaya. Pernah kucoba membunuhnya sekuat tenaga. Agar belenggunya tak menguasai menjadi bayang merupa. Wahai rindu, pergilah bertamasya sebentar saja ke lain jiwa. Rindu mengejek, menggoda. Enggan berlalu jua.

Pasrah akan rindu menggeluti jiwa pun raga. Menikmati rasa mengulur tali segala warna. Kadang biru, merah lalu menjadi jingga. Rindu menyatu padu, tanpanya hambar terasa. Bergandengan, beriringan dalam linimasa. Tiba-tiba aku takut dirimu pergi, mati tak bernyawa.

Wahai rindu, sahabat merindu. Cukup dirimu menjadi obat menyelimuti hati berbeludru. Engkau akan kubawa dalam kelana walau tanpa tuju. Kesendirian ini tak sempurna jika aku tak bersisian tanpamu

FS, September 2021
Puisi ini pernah tayang di sebuah blog

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline