Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Menyeduh Kopi, Membaca Hati

Diperbarui: 6 Agustus 2021   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-sghvg

Kopi, bak punya mata dan telinga
Nanar menatap kita yang bicara
Mendengar kisah teruntai tanpa koma
Kopi menyisakan ampas, meminta seduhan kedua

Aroma kopi membius, percakapan usah usai
Genggaman semakin erat menahan lambai
Sudikah tinggal sebentar saja. Air mata hampir berderai
Esok, kita sudah terpisah dalam rentang jarak  tak tergapai

Menyeduh kopi, menghirup aroma kopi
Menikmati teguk demi teguk seraya membaca hati
Hati yang enggan pergi
Entah kapan musim berganti, terdengar denting beradu cangkir kopi

FS, 06 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline