Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Deja Vu Secangkir Kopi

Diperbarui: 7 Juni 2021   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://www.piqsels.com/


Secangkir kopi mengikat kita
Dalam erat wicara pun rasa
Bolehkah aku mentraktirmu secangkir kopi? Terngiang sebuah tanya
Tercium dalam sebuah aroma tak terlupa

Aku mencintai kopi karna dirimu
Atau aku mencintaimu karena kopi?
Absurd, tak perlu jawaban pasti
Nyatanya, dunia indah jika duduk bersisi rebah di bahu

Mencium wangi kopi membuatku amnesia
Lupa akan kapan terakhir bersua
Kemarin, bulan yang lalu atau bertahun-tahun yang lalu. Ah aku lupa
Kurasa baru pagi tadi kita bersama

Deja vu, secangkir kopi dalam setangkup haru
Mengenangmu, dalam bias senja nan sunyi
Engkau tak pernah benar-benar pergi
Selalu ada dalam secangkir kopi yang kuhirup dengan segenap rindu

FS, 7 Juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline