Suara mesin senso, suara kematian yang berteriak girang
Menebas kepala, tangan, kaki batang demi batang
Diam, tak bisa melawan
Walau berdiri gagah tak punya kekuatan
Wahai angin, beri daya
Biarkan diri ini rebah menimpa mereka
Wahai hujan, hujani bumi dengan dahsyat
Banjir, tanah longsor hadiah buat Si keparat
Rimbo Ganea, sebuah rimba sedang sekarat
Batang demi batang telah berubah kerat demi kerat
Rimba tak tersisa, tinggal nama
Mereka menghabisi, tanpa kembali menanaminya
Dengar tangisan rimba penuh kesedihan
Yang tertiup pada semesta dalam kesendirian
Kami dimatikan oleh keserakahan
Manusia-manusia tak berhati, dipenuhi rasa haus dan kelaparan
FS, 30 Oktober 2020
*Rimbo Ganea, sebuatan rimba alami dalam Bahasa Kerinci
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H