Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Rimba Tinggal Nama

Diperbarui: 30 Oktober 2020   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Fatmi Sunarya

Suara mesin senso, suara kematian yang berteriak girang
Menebas kepala, tangan, kaki batang demi batang
Diam, tak bisa melawan
Walau berdiri gagah tak punya kekuatan

Wahai angin, beri daya
Biarkan diri ini rebah menimpa mereka
Wahai hujan, hujani bumi dengan dahsyat
Banjir, tanah longsor hadiah buat Si keparat

Rimbo Ganea, sebuah rimba sedang sekarat
Batang demi batang telah berubah kerat demi kerat
Rimba tak tersisa, tinggal nama
Mereka menghabisi, tanpa kembali menanaminya

Dengar tangisan rimba penuh kesedihan
Yang tertiup pada semesta dalam kesendirian
Kami dimatikan oleh keserakahan
Manusia-manusia tak berhati, dipenuhi rasa haus dan kelaparan

FS, 30 Oktober 2020

*Rimbo Ganea, sebuatan rimba alami dalam Bahasa Kerinci

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline