Pada minggu lalu, seorang sahabat kami yang kebetulan bergerak di bidang traveling Bumi Langit Kerinci Organizer, mengajak saya dan teman-teman untuk berkunjung ke Rawa Bento. Rawa Bento terletak di Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Jarak dari Kota Sungai Penuh menuju Desa Jernih Jaya sekitar 50 km dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit.
Rawa Bento adalah rawa tertinggi di Sumatera yang berada di ketinggian 1.333 mdpl dengan luas 1.000 Ha. Kenapa rawa ini dinamakan Bento ? Karena rawa ini ditumbuhi tumbuhan air yang oleh penduduk setempat disebut Bento. Konon tempat ini dulunya danau karena mengalami pendangkalan berubah menjadi rawa.
Mungkin ada yang bertanya, apa yang menarik dari sebuah rawa? Khususnya pada Rawa Bento ini, terbentang rumput bento, deretan pepohonan yang boleh dikatakan hutan rawa, dan tentu saja jika cuaca bagus akan terlihat Gunung Kerinci yang gagah berdiri. Air Rawa Bento merupakan air tawar yang berasal dari pegunungan.
Dari kejauhan air Rawa Bento berwarna hitam tapi sesungguhnya airnya sangat jernih dan terdapat jenis ikan lokal Kerinci seperti ikan semah, seluang , pareh, belut dan lain-lain. Tumbuhan eceng gondok menghiasi rawa yang kami lalui. Beberapa penduduk lokal memakai biduk memancing di sekitar Rawa Bento.
Karena daerah rawa ini merupakan lahan basah makanya tanahnya terasa lembut dan berair. Ketika kami makan siang di tempat terbuka di Rawa Bento, walaupun dialasi dengan terpal tetap terasa tanahnya dingin dan lembab.
Rawa Bento menyimpan jenis-jenis burung diantaranya 13 jenis burung air dan 39 jenis burung lain yang merupakan burung migran, yang hanya bisa dijumpai pada waktu tertentu. Jenis burung Raptor, Raja Udang, Itik Gunung, Berkik dan lain-lain menjadi penghuni Rawa Bento. Di Rawa Bento sering dilakukan kegiatan pengamatan burung atau Birdwatching.