Aku adalah sebatang lilin berdiri seorang diri
Yang membakar rela raga
Memberimu pelita
Agar terang menerangi
Kala raga perlahan menuju kematian
Aku dalam kebahagian
Binar matamu terlihat dalam sinar
Sayangku, kenanglah waktu yang sebentar
Bahwa kita pernah duduk semeja
Dalam kemilau cahaya
Menggelar indah sebuah cerita
Detak jam begitu menyakitkan
Lelehan raga berserakan
Suluh akan pergi dari dekapan
Selamat tinggal, mata cahaya mengakhiri kegelapan
Ada pagi yang menggantikan
Siang menghangatkan
Maafkan, malam nanti kita tak lagi berdampingan
FS, 07 Juli 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H