Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Sebuah Puisi, Sebuah Apresiasi

Diperbarui: 5 Juli 2020   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Sebuah karya selayaknya di apresiasi. Saya sedapat mungkin selalu membaca hasil karya Kompasianer baik kategori fiksiana, humaniora, ekonomi, politik dan artikel-artikel lainnya yang di tayangkan di Kompasiana. Mungkin ada yang terlewat yang tidak saya baca ataupun vote karena keterbatasan waktu. Saya tidak bisa 24 jam selalu ada Kompasiana. Mohon maaf jika ada yang terlewatkan tidak terbaca dan tidak tervote maupun saya jarang berkomentar karena keterbatasan waktu. Sesungguhnya saya sangat menghargai sebuah karya. Dan tidak pernah merendahkan sebuah karya.

Nah, bagaimana perasaan kita jika karya kita di apresiasi dengan baik? Tentu merasa sangat bahagia. Entah menurut kita sangat bagus tapi menurut orang lain tidak bagus. Penilaian tidak harus seragam bukan? Karya saya juga sangat sederhana, puisi sangat sederhana dan artikel juga dengan bahasa saya sendiri yang sederhana juga. Mungkin kebanyakan nongkrong di Rumah Makan Padang Sederhana. 

Ketika rekan kerja di Bagian Humas kantor kami M. Hasim menawarkan mau membuat video dan meminjam puisi saya untuk di baca, saya menyambutnya dengan baik. Sebuah puisi karya saya yang berjudul Renjana Sedang Sendiri. Saya sangat senang sekali. "Anak" saya di kantor ini juga perlu di apresiasi karyanya. Saya selalu mendukung anak-anak muda untuk berkarya di berbagai bidang. 

Sebuah karya akan abadi, di kenang sepanjang masa. Sekali lagi saya mengulang, apa yang bisa ditinggalkan seorang penulis? Bukan harta tapi karya. Terima kasih, dan saya terharu 😭

FS, 05 Juli 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline