Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Puisi: Jembatan Tua

Diperbarui: 20 Juni 2020   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ardanentya.blogspot.com

Jembatan itu sudah lapuk
Sebentar lagi akan terpuruk
Papan satu persatu hancur
Jatuh ke sungai, bebas meluncur
Suaranya berderit menjerit
Pakunya sudah berkarat, berteriak sakit

Jembatan yang membuat dekat
Jarak yang membentang menjadi singkat
Kini menunggu runtuh
Tak ada yang peduli jika dia rubuh

Raga tak sanggup sendiri berjibaku
Mengganti, memaku papan baru
Agar kaki bisa melenggang
Menemuimu diseberang

Jembatan ini tinggal kenangan
Mari kita menyaksikan sisa-sisa kehidupan
Kita akan berjarak
Tak pernah lagi serempak

FS, 20 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline