Entah kemana rasa sayang
Bak angin kencang menghilang
Hanya karna puisi
Menjauh, memilih pergi
Pujangga bak pisau bermata dua
Hanya mengembara dalam aksara
Ramai dalam dunia
Namun tetap sepi sendiri, sebatang kara
Pisau itu melukai
Membunuh sampai mati
Itu menurutmu
Bukan mauku
Aksara diramu
Isinya semu
Untuk dinikmati
Sebagai seni
Pujangga bak pisau bermata dua
Menulis membuatku bahagia
Menulis membuatmu terluka
Lalu aku harus bagaimana?
Hanya menulis yang aku bisa
Berhentilah mengira, aku sedang menyebar bisa
FS, 20 Mei 2020