Kau beri setangkai mawar wangi
Penuh duri
Digenggam erat di jemari
Akhirnya melukai
Mendarahi
Kuobati
Kubalut sendiri
Membaui aroma
Namun terluka
Aku tak berhati-hati menggenggamnya
Euforia akan setangkai bunga
Setangkai mawar sudah layu
Namun parut masih membiru
Apa kau menginginkan setangkai lagi?
Tidak, buat apa indah tapi menyakiti
FS, 6 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H