Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Puisi | Kapal Tanpa Sauh

Diperbarui: 18 Februari 2020   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bogor.net

Rintik hujan berbisik
Mengajak bermain dalam rintik
Mungkin menurutnya asik
Tapi ku memilih bersembunyi dibilik

Kuintip, apa dia sudah pergi
Aku hanya menunggu pelangi
Tak ingin hujan yang membasahi
Kau tahu, pelangi mendamaikan hati

Bilik yang di huni hampir runtuh
Tak kuat menahan hempasan badai hampir rubuh
Dinding-dinding satu persatu luruh
Aku kapal tanpa sauh

Kau paksa bertahan
Entah sampai kapan
Puncak rasa tertambat pada kata bosan
Baik, kutunggu sampai waktu menghampiri perlahan

Wahai tuan, kapan kita berhenti diperhentian?

Apa kita akan karam bersamaan?

@fatmisunarya, 18 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline