Mendung menggantung di dinding hati
Bermuram durja tak bicara
Diruang tunggu sebuah bandara
Kau akan membawa ragamu ke suatu negeri
Dalam diam, kita sibuk oleh kenangan
Tanpa bicara, kita resah akan perpisahan
Saat tiba, kita bertatapan, berjabat dan melambaikan tangan
Mendung itupun menjadi hujan
Membanjiri kalbu tak tertahan
Jiwaku tlah hanyut dalam kesedihan
Mendung itu enggan beranjak pergi
Tetap menyelimuti hati
Sampai kini dan nanti
Mendung menemani, menjadi kawan sejati
Sungai Penuh, 04 Januari 2020
@fatmisunarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H