Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Puisi | Sesal Sang Fakir

Diperbarui: 12 Desember 2019   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://www.shutterstock.com

Sebo hitam dilempar ke muka
Kau ikut operasi kami malam ini
Kupegangi sebo hingga berkeringat dingin dengan mata berkaca
Haruskah aku menceburkan diri?

Pikiran di antara dilema
Sedari kecil Ibu mengajari takut dengan Tuhan
Sementara istriku lagi bertarung nyawa
Dalam sakit tanpa sepeser uang

Buruh bangunan dengan gaji harian
Tak ada yang mau meminjami uang barang sedikit
Rumah sakit menolak tanpa uang jaminan
Istriku masih menunggu dalam derita penyakit

Mengendap dalam pekat malam
Seluruh badan gemetar ketakutan
Ya Tuhan, seumur hidup baru kali ini aku mencuri
Dalam bayang, kulihat diriku bak setan

Maling!! Maling!! Habisi dan bakar, teriakan terasa dekat ditelinga
Kuberlari sekuat tenaga, mengenggam tas berisi uang
Namun sia-sia, dirumah kudapati istriku telah tiada

Kulempar semua uang dalam selokan
Siapa yang ingin kusalahkan?
Rumah sakit? Orang-orang yang tak punya belas kasih?
Tidak, Aku hanya menyesali diriku yang fakir

Sungai Penuh, 12-12-2019
@fatmisunarya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline